Program Pemberdayaan 26.000 Petani Plasma, Wilmar Luncurkan Prospek
Selasa, 24 September 2024 - 14:10 WIB
PALEMBANG - Wilmar meluncurkan Program Sinergi dan Pemberdayaan Petani Kecil (Prospek). Program ini akan menjangkau 26.000 mitra petani plasma kelapa sawit , yang menjadi bagian dari jaringan rantai pasok perusahaan di seluruh Indonesia.
Program ini merupakan komitmen jangka panjang Wilmar dalam penguatan praktik berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Prospek diluncurkan di Palembang, Rabu (18/9/2024) dengan dihadiri lebih dari 130 petani, sebagai perwakilan petani plasma mitra Wilmar di Sumatera Selatan (Sumsel).
Di Bumi Sriwijaya tersebut, Wilmar telah bermitra dengan 3.000 petani plasma. Program ini merupakan kelanjutan dari program yang sebelumnya telah dijalankan perusahaan bersama mitranya.
Manager Sustainability Smallholder Program Wilmar Yudi Triadi menjelaskan, Prospek akan dijalankan secara bertahap dan inklusif dengan tujuan memberikan pendampingan penguatan praktik keberlanjutan. ”Selain itu, program itu juga dimaksudkan membantu menjaga produktivitas dan kualitas tandan buah segar (TBS) petani kelapa sawit,” katanya dalam siaran pers, Selasa (24/9/2024).
Produktivitas TBS petani plasma saat ini rata-rata sudah lebih dari 20 ton per hektare (ha) per tahun. "Melalui program ini kami ingin membantu petani lebih produktif melalui praktik berkelanjutan," ujarnya.
Lead Sustainability Global Upstream Wilmar Edrin Moss mengatakan, Prospek merupakan pengejawantahan kebijakan No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE) yang telah diimplementasikan perusahaan sejak 2013. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani dalam memahami praktik pertanian berkelanjutan.
Termasuk mempersiapkan mereka dalam program sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang diinisiasi pemerintah. "Umumnya petani swadaya masih belum memahami praktik berkelanjutan dengan baik. Kami ingin lebih mendekatkannya untuk membantu mereka," katanya.
Dalam kesempatan itu, salah satu wakil petani plasma, I Wayan Gede Surya mengapresiasi program ini. Prospek diharapkan dapat membantu petani membuka akses pengetahuan terhadap praktik berkelanjutan, seperti lingkungan, keamanan kerja, dan kualitas produksi.
"Selama ini kami masih awam. Melalui Prospek, petani akan diberi pengetahuan tentang sawit berkelanjutan. Harapannya, Prospek benar-benar terlaksana dan dapat dirasakan manfaatnya," tutur ketua Koperasi Lembut Indah Sejahtera ini.
Koperasi di Lempuing Indah, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini telah menjadi mitra plasma PT Buluh Cawang Plantaion (BCP), Wilmar Group selama 25 tahun terakhir. Saat ini sudah memasuki siklus kedua penanaman kelapa sawit.
Program ini merupakan komitmen jangka panjang Wilmar dalam penguatan praktik berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Prospek diluncurkan di Palembang, Rabu (18/9/2024) dengan dihadiri lebih dari 130 petani, sebagai perwakilan petani plasma mitra Wilmar di Sumatera Selatan (Sumsel).
Di Bumi Sriwijaya tersebut, Wilmar telah bermitra dengan 3.000 petani plasma. Program ini merupakan kelanjutan dari program yang sebelumnya telah dijalankan perusahaan bersama mitranya.
Manager Sustainability Smallholder Program Wilmar Yudi Triadi menjelaskan, Prospek akan dijalankan secara bertahap dan inklusif dengan tujuan memberikan pendampingan penguatan praktik keberlanjutan. ”Selain itu, program itu juga dimaksudkan membantu menjaga produktivitas dan kualitas tandan buah segar (TBS) petani kelapa sawit,” katanya dalam siaran pers, Selasa (24/9/2024).
Produktivitas TBS petani plasma saat ini rata-rata sudah lebih dari 20 ton per hektare (ha) per tahun. "Melalui program ini kami ingin membantu petani lebih produktif melalui praktik berkelanjutan," ujarnya.
Lead Sustainability Global Upstream Wilmar Edrin Moss mengatakan, Prospek merupakan pengejawantahan kebijakan No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE) yang telah diimplementasikan perusahaan sejak 2013. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani dalam memahami praktik pertanian berkelanjutan.
Termasuk mempersiapkan mereka dalam program sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang diinisiasi pemerintah. "Umumnya petani swadaya masih belum memahami praktik berkelanjutan dengan baik. Kami ingin lebih mendekatkannya untuk membantu mereka," katanya.
Dalam kesempatan itu, salah satu wakil petani plasma, I Wayan Gede Surya mengapresiasi program ini. Prospek diharapkan dapat membantu petani membuka akses pengetahuan terhadap praktik berkelanjutan, seperti lingkungan, keamanan kerja, dan kualitas produksi.
"Selama ini kami masih awam. Melalui Prospek, petani akan diberi pengetahuan tentang sawit berkelanjutan. Harapannya, Prospek benar-benar terlaksana dan dapat dirasakan manfaatnya," tutur ketua Koperasi Lembut Indah Sejahtera ini.
Koperasi di Lempuing Indah, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini telah menjadi mitra plasma PT Buluh Cawang Plantaion (BCP), Wilmar Group selama 25 tahun terakhir. Saat ini sudah memasuki siklus kedua penanaman kelapa sawit.
(poe)
tulis komentar anda