Usai Ambruk 2,2 Persen, IHSG Hari Ini Berpeluang Koreksi Terbatas
Selasa, 01 Oktober 2024 - 07:49 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diproyeksi uji support di level 7.500 pada perdagangan hari ini, setelah sebelumnya IHSG ditutup di level 7.527.92 melemah 2,2% pada Senin (30/9) kemarin.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, secara teknikal, MACD membentuk pelebaran negative slope serta Stochastic RSI berada di oversold area. Sehingga, IHSG berpotensi koreksi terbatas hari ini.
“Pergerakan IHSG hari ini berpotensi ditopang oleh realisasi data Inflasi dan PMI manufaktur Indonesia di September yang diperkirakan lebih baik dari bulan sebelumnya,” kata Valdy dalam risetnya, Selasa (1/10).
Valdy melanjutkan, tingkat inflasi di September diperkirakan sebesar 2,0% dari sebelumnya 2,1% di Agustus 2024. Sementara PMI manufaktur Indonesia diperkirakan meningkat ke 49,5 di September dari 48,9 di Agustus, meskipun masih berada dalam zona kontraksi.
Dari regional, Investor menanti rilis data Japan unemployment rate Agustus yang diperkirakan tetap sama dengan bulan Juli yang sebesar 2,7% di Juli. Namun unemployment rate tercatat sebesar 2,7%, merupakan yang tertinggi sepanjang 2024.
“Kondisi ini juga memperparah kondisi ketenagakerjaan di Jepang, di mana upah pertumbuhan kenaikan upah terbesar sejak 1996 terjadi di Juni 2024. Upah tumbuh 4,5 persen year on year menjadi 602 ribu JPY per bulan di Juni,” ujar Valdy.
Untuk hari ini, Valdy merekomendasikan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, secara teknikal, MACD membentuk pelebaran negative slope serta Stochastic RSI berada di oversold area. Sehingga, IHSG berpotensi koreksi terbatas hari ini.
“Pergerakan IHSG hari ini berpotensi ditopang oleh realisasi data Inflasi dan PMI manufaktur Indonesia di September yang diperkirakan lebih baik dari bulan sebelumnya,” kata Valdy dalam risetnya, Selasa (1/10).
Valdy melanjutkan, tingkat inflasi di September diperkirakan sebesar 2,0% dari sebelumnya 2,1% di Agustus 2024. Sementara PMI manufaktur Indonesia diperkirakan meningkat ke 49,5 di September dari 48,9 di Agustus, meskipun masih berada dalam zona kontraksi.
Dari regional, Investor menanti rilis data Japan unemployment rate Agustus yang diperkirakan tetap sama dengan bulan Juli yang sebesar 2,7% di Juli. Namun unemployment rate tercatat sebesar 2,7%, merupakan yang tertinggi sepanjang 2024.
“Kondisi ini juga memperparah kondisi ketenagakerjaan di Jepang, di mana upah pertumbuhan kenaikan upah terbesar sejak 1996 terjadi di Juni 2024. Upah tumbuh 4,5 persen year on year menjadi 602 ribu JPY per bulan di Juni,” ujar Valdy.
Untuk hari ini, Valdy merekomendasikan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
(akr)
tulis komentar anda