Horor! Industri Mobil Uni Eropa Diramal Bakal Runtuh

Jum'at, 04 Oktober 2024 - 08:51 WIB
Produsen mobil Uni Eropa (UE) menghadapi bulan-bulan terburuk sejak pandemi Covid-19, mengutip seorang pakar industri terkemuka seperti dilansir tabloid Jerman Bild. Foto/Ilustrasi dok Reuters
JAKARTA - Produsen mobil Uni Eropa (UE) menghadapi bulan-bulan terburuk sejak pandemi Covid-19, mengutip seorang pakar industri terkemuka seperti dilansir tabloid Jerman Bild. Penjualan mobil di blok UE mengalami penurunan 200.000 kendaraan dalam delapan bulan pertama tahun 2024.

Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pakar industri, Ferdinand Dudenhoeffer mengatakan, semuanya akan menjadi lebih buruk.

Dudenhoeffer merupakan, pendiri dan mantan direktur Center for Automotive Research (CAR) – sebuah lembaga swasta yang mengkhususkan diri dalam analisis industri dan kebijakan transportasi.



Penjualan mobil listrik juga menyusut 8,3% dari tahun lalu, ekonom menunjukkan, dengan 140.000 model lebih sedikit yang terjual hingga Agustus.

"Pasar mobil besar yang penting seperti Jerman dan Italia sudah sedikit turun dalam delapan bulan pertama tahun ini," katanya, memperingatkan bahwa hal-hal ke depan "tidak menjadi lebih baik."



Dudenhoeffer menerangkan, produsen mobil saat ini sedang berusaha untuk mengkompensasi kerugian mereka dengan menaikkan harga. Tercatat, 20 model mobil bertenaga bensin paling populer kini 10% lebih mahal, katanya kepada Bild.

"Beberapa bulan ke depan akan sangat sulit bagi industri. Lebih buruk daripada saat (pandemi Covid-19)," prediksinya.

Jerman akan terpukul sangat kuat, menurut ahli, dengan pasar diperkirakan tidak akan pulih sebelum 2026. Pada lulan lalu, pembuat mobil terbesar Uni Eropa -Volkswagen- mengumumkan bahwa mereka akan mempertimbangkan penutupan pabrik atau PHK di Jerman untuk pertama kalinya dalam 87 tahun sepanjang sejarahnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More