Negara Arab Ini Segera Buka Tempat Judi Pertama di Wilayah Teluk
Sabtu, 05 Oktober 2024 - 21:00 WIB
JAKARTA - Operator hotel dan kasino Wynn Resorts menyatakan pada Jumat (4/10) bahwa mereka telah dianugerahi lisensi operator permainan komersial pertama di Uni Emirat Arab ( UEA ) oleh Otoritas Pengatur Permainan Komersial Umum negara tersebut.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (5/10/2024), perusahaan kasino yang berbasis di Las Vegas tersebut menyatakan tengah mengembangkan resor mewah di Pulau Wynn Al Marjan di Ras Al Khaimah. Proyek yang sedang dibangun tersebut merupakan usaha patungan antara afiliasi Wynn Resorts, Marjan, dan RAK Hospitality Holding.
Kantor komunikasi pemerintah Ras Al Khaimah, RAKTDA, dan RAK Hospitality Holding tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Namun, kabar akan berdirinya kasino di UEA yang dioperatori Wynn sebetulnya telah cukup lama berhembus. CEO Wynn Craig Billings tahun lalu telah sesumbar bahwa pihaknya tengah menjalaniproses legalisasi agar perjudian dapat terjadi di properti yang tengah dikembangkan di negara tersebut.
Diketahui, pengembangan properti di Pulau Wynn Al Marjan akan menelan biaya USD3,9 miliar dan direncanakan akan dibuka pada tahun 2027. Rencananya, kasino akan mengambil 4% dari total ruang hotel di pulau tersebut.
UEA bulan lalu mendirikan badan federal untuk mengatur perjudian dan mempekerjakan veteran industri AS untuk memimpinnya. Langkah itu mengakhiri spekulasi selama bertahun-tahun apakah negara tersebut akan mengizinkan perjudian - hal yang ilegal di seluruh wilayah Teluk yang konservatif.
Langkah-langkah untuk mengizinkan perjudian tersebut dilakukan dengan latar belakang persaingan ekonomi yang semakin ketat di Teluk, terutama dengan Arab Saudi. UEA bulan lalu memperkenalkan serangkaian reformasi hukum liberal sebagai upaya mempertahankan keunggulannya sebagai pusat perdagangan, pariwisata, dan keuangan kawasan.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (5/10/2024), perusahaan kasino yang berbasis di Las Vegas tersebut menyatakan tengah mengembangkan resor mewah di Pulau Wynn Al Marjan di Ras Al Khaimah. Proyek yang sedang dibangun tersebut merupakan usaha patungan antara afiliasi Wynn Resorts, Marjan, dan RAK Hospitality Holding.
Kantor komunikasi pemerintah Ras Al Khaimah, RAKTDA, dan RAK Hospitality Holding tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Namun, kabar akan berdirinya kasino di UEA yang dioperatori Wynn sebetulnya telah cukup lama berhembus. CEO Wynn Craig Billings tahun lalu telah sesumbar bahwa pihaknya tengah menjalaniproses legalisasi agar perjudian dapat terjadi di properti yang tengah dikembangkan di negara tersebut.
Diketahui, pengembangan properti di Pulau Wynn Al Marjan akan menelan biaya USD3,9 miliar dan direncanakan akan dibuka pada tahun 2027. Rencananya, kasino akan mengambil 4% dari total ruang hotel di pulau tersebut.
UEA bulan lalu mendirikan badan federal untuk mengatur perjudian dan mempekerjakan veteran industri AS untuk memimpinnya. Langkah itu mengakhiri spekulasi selama bertahun-tahun apakah negara tersebut akan mengizinkan perjudian - hal yang ilegal di seluruh wilayah Teluk yang konservatif.
Langkah-langkah untuk mengizinkan perjudian tersebut dilakukan dengan latar belakang persaingan ekonomi yang semakin ketat di Teluk, terutama dengan Arab Saudi. UEA bulan lalu memperkenalkan serangkaian reformasi hukum liberal sebagai upaya mempertahankan keunggulannya sebagai pusat perdagangan, pariwisata, dan keuangan kawasan.
(fjo)
tulis komentar anda