Persembahan Sentul City: Kawasan Terintegrasi Alam dan Digitalisasi Perkotaan Modern
Rabu, 09 Oktober 2024 - 14:26 WIB
Lingkungan asri ini bukan sekadar klaim karena menurut Air Quality Index (AQI), Sentul City memiliki nilai AQI 8 yang menandakan kondisi udara clear and unpolluted air (good air quality).
Keunggulan kualitas udara di Sentul City didukung dengan adanya lebih dari 6.000 pohon di bulevar kawasan jalan utama sepanjang 6,2 km. Disamping itu lebih dari 11.712 pohon besar seperti Pinus, Akasia, hingga ratusan spesies pohon besar lainnya yang tumbuh di 21 titik Sentul City termasuk pengelolaan water treatment plant (WTP) dan waste water treatment plant (WWTP).
“Keberadaan WTP dan WWTP merupakan komitmen kami untuk menyediakan air bersih yang memenuhi standar bagi seluruh penghuni. Pengelolaan air bersih di Sentul City dilakukan dengan sistem yang komprehensif dan monitoring rutin dan ketat terhadap sumber air baku hingga proses distribusinya,” ujar Timotius.
Dengan sistem yang komprehensif itu bisa didapatkan kualitas air yang sangat baik dengan sumber dari hulu sungai yang berada pada ketinggian 433,5 meter di atas permukaan laut. Hasil produknya juga telah memenuhi syarat mutu air bersih sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan air untuk berbagai keperluan.
Sementara untuk WWTP merupakan pengelolaan air limbah domestik yang dilakukan secara terpusat menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang tidak mencemari sumber air maupun tanah setelah hasil olahan IPAL ini disalurkan ke saluran drainase kota. Saat ini ada lima lokasi IPAL di Sentul City dengan kapasitas berbeda-beda yang dimonitor hasil olahannya secara rutin.
Untuk unit rumah baru, pada saat pembangunan juga telah dilengkapi dengan pengolahan air limbah melalui biofill tank sehingga hasil olahan bisa langsung disalurkan ke drainase kota. Berbagai penerapan konsep green ini merupakan komitmen yang tercantum dalam masterplan 2021 untuk mewujudkan area hijau seluas 258 hektar dan saat ini telah ada ruang terbuka hijau seluas 51 hektare yang tersebar di seluruh klaster Sentul City.
Keunggulan kualitas udara di Sentul City didukung dengan adanya lebih dari 6.000 pohon di bulevar kawasan jalan utama sepanjang 6,2 km. Disamping itu lebih dari 11.712 pohon besar seperti Pinus, Akasia, hingga ratusan spesies pohon besar lainnya yang tumbuh di 21 titik Sentul City termasuk pengelolaan water treatment plant (WTP) dan waste water treatment plant (WWTP).
“Keberadaan WTP dan WWTP merupakan komitmen kami untuk menyediakan air bersih yang memenuhi standar bagi seluruh penghuni. Pengelolaan air bersih di Sentul City dilakukan dengan sistem yang komprehensif dan monitoring rutin dan ketat terhadap sumber air baku hingga proses distribusinya,” ujar Timotius.
Dengan sistem yang komprehensif itu bisa didapatkan kualitas air yang sangat baik dengan sumber dari hulu sungai yang berada pada ketinggian 433,5 meter di atas permukaan laut. Hasil produknya juga telah memenuhi syarat mutu air bersih sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan air untuk berbagai keperluan.
Sementara untuk WWTP merupakan pengelolaan air limbah domestik yang dilakukan secara terpusat menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang tidak mencemari sumber air maupun tanah setelah hasil olahan IPAL ini disalurkan ke saluran drainase kota. Saat ini ada lima lokasi IPAL di Sentul City dengan kapasitas berbeda-beda yang dimonitor hasil olahannya secara rutin.
Untuk unit rumah baru, pada saat pembangunan juga telah dilengkapi dengan pengolahan air limbah melalui biofill tank sehingga hasil olahan bisa langsung disalurkan ke drainase kota. Berbagai penerapan konsep green ini merupakan komitmen yang tercantum dalam masterplan 2021 untuk mewujudkan area hijau seluas 258 hektar dan saat ini telah ada ruang terbuka hijau seluas 51 hektare yang tersebar di seluruh klaster Sentul City.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda