BI Tahan Suku Bunga Acuan 6%, Rupiah Ditutup Semringah ke Rp15.510

Rabu, 16 Oktober 2024 - 15:39 WIB
Nilai tukar (kurs) rupiah kembali ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2024). FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini kembali ditutup menguat 78,5 poin atau 0,50% ke level Rp15.510 setelah sebelumnya di level Rp15.588 per USD. Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat dibuka melemah ke Rp15.543 per USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, data AS menunjukkan ekonomi yang tangguh, sementara inflasi pada bulan September naik sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, yang menyebabkan para pedagang memangkas taruhan pada pemangkasan suku bunga besar lebih lanjut dari Fed.

"Para pedagang telah menetapkan peluang hampir 100% untuk pemangkasan 25 bp pada bulan November, dengan hanya 0,2% kemungkinan jeda oleh Fed, mempertahankan suku bunga dana federal pada kisaran target 4,75%-5,0%, menurut perhitungan LSEG," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (16/10/2024).





Selain itu, laporan media mengatakan Israel tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak Iran, meredakan kekhawatiran akan gangguan pasokan. Namun, kekhawatiran tentang eskalasi konflik antara Israel dan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran tetap ada, dengan AS pada hari Selasa mengatakan pihaknya menentang cakupan serangan udara Israel di Beirut selama beberapa minggu terakhir.

Tiongkok mungkin akan mengumpulkan tambahan 6 triliun yuan (USD850 miliar) dari obligasi khusus selama tiga tahun untuk merangsang ekonomi yang sedang lesu, media lokal melaporkan, meskipun hal itu gagal untuk menghidupkan kembali sentimen di pasar saham negara tersebut.

Setelah laporan ekonomi yang lemah dari Tiongkok juga semakin memperkuat kasus untuk lebih banyak dukungan pemerintah, karena pertumbuhan ekspor utama negara itu turun tajam, sementara disinflasi berlanjut pada bulan September.

Dari sentimen internal, sesuai ekspektasi pasar Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober 2024. Sejalan dengan itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 5,25%, dan suku bunga lending facility dipertahankan di level 6,75%.

Keputusan mempertahankan BI rate 6% ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendali inflasi dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025. Serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More