Rupiah Sepekan Menguat Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 16:44 WIB
Adapun menguatnya nilai tukar rupiah ini lebih tinggi bila dibandingkan nilai tukar mata uang Korea Selatan yang menguat 2,02 persen, Filipina 0,17 persen, hingga India sebesar 0,1 persen.

Ia membeberkan, menguatnya nilai tukar rupiah pada periode tersebut didukung masuknya aliran modal asing (inflow) ke pasar keuangan dalam negeri. Adanya inflow tersebut tak lepas dari kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Serta juga didorong fundamental ekonomi Indonesia yang kuat.

Fundamental perekonomian Indonesia yang kuat didorong oleh kondisi inflasi yang masih rendah, sehingga aliran modal asing masih tetap masuk dan terus berlanjut.



Meski begitu, memasuki kuartal IV 2024, atau pada Oktober 2024 nilai tukar rupiah kembali melemah. Hal ini disebabkan karena kembali memanasnya konflik di Timur Tengah. Adapun Ia mencatat, memasuki kuartal IV 2024, atau hingga 15 Oktober 2024, kondisi nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebesar 2,82 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya.

Pelemahan tersebut diakibatkan perkembangan selama dua minggu terakhir, oleh adanya ketidakpastian global akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang menyebabkan spekulasi mengenai kenaikan harga minyak.
(nng)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More