AS Melunak, 2 Negara NATO Ini Boleh Bayar Gas Rusia ke Gazprombank
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Turki dan Hungaria menyatakan mereka telah menerima pengecualian untuk pembayaran gas ke Rusia setelah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada Gazprombank, yang menghapus rintangan besar bagi perdagangan gas dengan Moskow.
Padahal, AS pada bulan November lalu telah menjatuhkan sanksi baru atas konflik Ukraina pada Gazprombank Rusia, salah satu bank terbesar di negara itu yang menerima pembayaran gas alam dari pelanggan Gazprom di Eropa.
Turki, Hungaria, dan Slovakia telah menggunakan bank tersebut untuk melakukan pembayaran dan sejak itu telah mencari klarifikasi dan mengeksplorasi cara lain untuk membayar. Turki dan Hungaria telah meminta pengecualian kepada AS. Mengutip Reuters, Sabtu (21/12/2024), Menteri Energi Turki Alparslan Bayraktar mengatakan pengecualian itu telah diberikan.
Turki mengimpor hampir semua kebutuhan gasnya, dengan Rusia sebagai pemasok utama, menyediakan lebih dari 50% impor pipa negara itu, mencapai 21,1 bcm tahun lalu.
Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengatakan pada hari Kamis bahwa AS telah memberikan pengecualian pembayaran gas kepada negara tersebut, yang juga sangat bergantung pada minyak dan gas Rusia.
Departemen Keuangan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang pengecualian tersebut. Sementara itu, pembeli gas utama Slovakia, SPP milik negara, mengatakan belum menerima pemberitahuan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin menerbitkan dekrit pada hari Kamis yang mengizinkan pembeli gas Rusia dari luar negeri untuk membayar dalam rubel di bank-bank Rusia lainnya hingga tanggal 1 April. Baik Turki maupun Hungaria menerima gas Rusia melalui jaringan pipa TurkStream di bawah Laut Hitam.
Saat ini, pasokan ke Slovakia melalui Ukraina, tetapi kesepakatan transit antara Moskow dan Kyiv berakhir pada tanggal 31 Desember. Ukraina sebelumnya telah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dan Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa sudah jelas bahwa kontrak tersebut tidak akan diperpanjang.
Padahal, AS pada bulan November lalu telah menjatuhkan sanksi baru atas konflik Ukraina pada Gazprombank Rusia, salah satu bank terbesar di negara itu yang menerima pembayaran gas alam dari pelanggan Gazprom di Eropa.
Turki, Hungaria, dan Slovakia telah menggunakan bank tersebut untuk melakukan pembayaran dan sejak itu telah mencari klarifikasi dan mengeksplorasi cara lain untuk membayar. Turki dan Hungaria telah meminta pengecualian kepada AS. Mengutip Reuters, Sabtu (21/12/2024), Menteri Energi Turki Alparslan Bayraktar mengatakan pengecualian itu telah diberikan.
Turki mengimpor hampir semua kebutuhan gasnya, dengan Rusia sebagai pemasok utama, menyediakan lebih dari 50% impor pipa negara itu, mencapai 21,1 bcm tahun lalu.
Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengatakan pada hari Kamis bahwa AS telah memberikan pengecualian pembayaran gas kepada negara tersebut, yang juga sangat bergantung pada minyak dan gas Rusia.
Departemen Keuangan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang pengecualian tersebut. Sementara itu, pembeli gas utama Slovakia, SPP milik negara, mengatakan belum menerima pemberitahuan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin menerbitkan dekrit pada hari Kamis yang mengizinkan pembeli gas Rusia dari luar negeri untuk membayar dalam rubel di bank-bank Rusia lainnya hingga tanggal 1 April. Baik Turki maupun Hungaria menerima gas Rusia melalui jaringan pipa TurkStream di bawah Laut Hitam.
Saat ini, pasokan ke Slovakia melalui Ukraina, tetapi kesepakatan transit antara Moskow dan Kyiv berakhir pada tanggal 31 Desember. Ukraina sebelumnya telah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dan Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa sudah jelas bahwa kontrak tersebut tidak akan diperpanjang.
(fjo)