IHSG Hari Ini Berpotensi Mixed, Sejumlah Sentimen Tahan Pergerakan
Selasa, 22 Oktober 2024 - 07:16 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan cenderung mixed. Pergerakan indeks diperkirakan berada di kisaran 7.740–7.810.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto mengatakan, penguatan IHSG tampak tertahan di awal pekan ini karena pasar sudah mengantisipasi terlebih dulu sentimen pelantikan presiden. Sementara, window dressing di bulan Oktober pun identik dengan penguatan saham-saham baris kedua dan baris ketiga.
"Ini yang mendasari penguatan IHSG yang nampak berat dan sulit kembali ke level all time high," tulis William dalam analisisnya, Selasa (22/10/2024).
William melanjutkan, sempat terjadinya sentimen negatif dari stimulus ekonomi China, dan pembobotan IHSG yang tidak seimbang dengan penguatan saham-saham Prajogo Pangestu juga menjadi penyebab mengapa IHSG tidak bisa mencerminkan kondisi pasar lagi.
"Semua berakhir dengan efek bobot yang tidak seimbang. Sehingga saat ini, Anda mungkin akan melihat, atau merasakan bahwa IHSG tidak sanggup naik, namun trading masih mudah dilakukan," katanya.
Menurut dia, belum ada kenaikan signifikan pada pasar, dan indikasinya IHSG masih bisa melanjutkan penguatan, namun masih terbatas pada level all time high.
"Sementara, secara teknikal, berhasil mengkonfirmasi pembentukan pola bullish flag, sehingga IHSG berpotensi melanjutkan penguatan hingga 7.800–all time high," imbuhnya.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto mengatakan, penguatan IHSG tampak tertahan di awal pekan ini karena pasar sudah mengantisipasi terlebih dulu sentimen pelantikan presiden. Sementara, window dressing di bulan Oktober pun identik dengan penguatan saham-saham baris kedua dan baris ketiga.
Baca Juga
"Ini yang mendasari penguatan IHSG yang nampak berat dan sulit kembali ke level all time high," tulis William dalam analisisnya, Selasa (22/10/2024).
William melanjutkan, sempat terjadinya sentimen negatif dari stimulus ekonomi China, dan pembobotan IHSG yang tidak seimbang dengan penguatan saham-saham Prajogo Pangestu juga menjadi penyebab mengapa IHSG tidak bisa mencerminkan kondisi pasar lagi.
"Semua berakhir dengan efek bobot yang tidak seimbang. Sehingga saat ini, Anda mungkin akan melihat, atau merasakan bahwa IHSG tidak sanggup naik, namun trading masih mudah dilakukan," katanya.
Menurut dia, belum ada kenaikan signifikan pada pasar, dan indikasinya IHSG masih bisa melanjutkan penguatan, namun masih terbatas pada level all time high.
"Sementara, secara teknikal, berhasil mengkonfirmasi pembentukan pola bullish flag, sehingga IHSG berpotensi melanjutkan penguatan hingga 7.800–all time high," imbuhnya.
tulis komentar anda