Erick Thohir Pede Dividen BUMN Tahun Depan Tembus Rp90 Triliun
Jum'at, 01 November 2024 - 14:18 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir optimistis dividen BUMN yang dikontribusikan perusahaan pelat merah kepada negara di 2025 mencapai Rp90 triliun. Angka ini sesuai dengan target Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Erick Thohir memastikan, sumbangsih BUMN sebesar Rp90 triliun di tahun depan di luar dari setoran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP.
"Dan juga yang paling penting membantu pendapatan negara dari pajak, dari dividen. Kemarin (target) dividen (2025) sudah diketok Rp90 triliun oleh Kemenkeu,” ujar Erick saat konferensi pers, Jumat (1/11/2024).
“Kalau kita lihat bukunya ini tinggal dua hingga tiga bulan InsyaAllah tercapai," paparnya.
Proyeksi dividen BUMN di 2025 naik Rp5 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun ini, yakni Rp85 triliun. Bahkan dua tahun terakhir dividen yang dikontribusikan BUMN mengalami kenaikan signifikan.
Erick mencatat, nilai dari sebagian laba bersih yang disetor perusahaan kepada negara di 2023 menyentuh Rp81 triliun, naik menjadi Rp85 triliun di 2024.
Meski harus meracik strategi agar proyeksi dividen 2025 bisa direalisasikan, Erick tak menampik target tersebut membuat banyak BUMN yang keberatan. Menurut dia, kontribusi perusahaan terhadap fiskal negara tidak semata-mata bergantung pada dividen atau separuh dari laba bersihnya saja.
"Kalau kita lihat, dari banyak BUMN yang merugi sekarang tinggal tujuh. Secara diholdingkan itu ada tujuh. Artinya kalau 47 BUMN, kurang lebih ini 15 persen ya, jadi sudah menuju arah yang baik," ucap dia.
Erick Thohir memastikan, sumbangsih BUMN sebesar Rp90 triliun di tahun depan di luar dari setoran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP.
"Dan juga yang paling penting membantu pendapatan negara dari pajak, dari dividen. Kemarin (target) dividen (2025) sudah diketok Rp90 triliun oleh Kemenkeu,” ujar Erick saat konferensi pers, Jumat (1/11/2024).
“Kalau kita lihat bukunya ini tinggal dua hingga tiga bulan InsyaAllah tercapai," paparnya.
Proyeksi dividen BUMN di 2025 naik Rp5 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun ini, yakni Rp85 triliun. Bahkan dua tahun terakhir dividen yang dikontribusikan BUMN mengalami kenaikan signifikan.
Erick mencatat, nilai dari sebagian laba bersih yang disetor perusahaan kepada negara di 2023 menyentuh Rp81 triliun, naik menjadi Rp85 triliun di 2024.
Meski harus meracik strategi agar proyeksi dividen 2025 bisa direalisasikan, Erick tak menampik target tersebut membuat banyak BUMN yang keberatan. Menurut dia, kontribusi perusahaan terhadap fiskal negara tidak semata-mata bergantung pada dividen atau separuh dari laba bersihnya saja.
"Kalau kita lihat, dari banyak BUMN yang merugi sekarang tinggal tujuh. Secara diholdingkan itu ada tujuh. Artinya kalau 47 BUMN, kurang lebih ini 15 persen ya, jadi sudah menuju arah yang baik," ucap dia.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda