5 Negara dengan Cadangan Lithium Terbanyak di Dunia
Jum'at, 01 November 2024 - 20:50 WIB
JAKARTA - Lithium menjadi salah satu mineral yang banyak dicari seiring dengan tren penggunaan mobil listrik di seluruh dunia. Lalu siapakah negara pemilik cadangan lithium terbesar, berikut lima penguasanya di dunia.
Mereka yang tertarik dengan sektor lithium sering penasaran tentang negara mana penghasil logam penyumbang unsur penting bagi baterai kendaraan listrik. Mengingat 60% dari komponen mobil listrik, kuncinya ada di baterai.
Mineral ini tengah jadi rebutan sebagai material baterai kendaraan listrik . Sebuah komoditas mineral kritis, lithium telah menjadi fokus utama sebagai bahan baku untuk menggerakkan industri kendaraan listrik di masa depan.
Baterai menyumbang pangsa terbesar dari penggunaan akhir lithium. Didorong oleh pertumbuhan pasar kendaraan listrik, yang ditenagai oleh baterai lithium yang dapat diisi ulang. Permintaan lithium global diperkirakan akan mencapai satu juta metrik ton pada tahun 2025, dan melampaui dua juta ton pada tahun 2030.
Pada tahun 2022, CATL China dan LG Energy Solution Korea merupakan produsen teratas sel baterai lithium, jika digabungkan keduanya menyumbang lebih dari setengah pasar global.
Negara-negara penghasil lithium utama, tentu saja menjadi rumah bagi sejumlah besar perusahaan lithium. Banyak produsen lithium terkemuka dunia juga memiliki cadangan yang signifikan, dan cadangan mereka dapat memberikan gambaran tentang berapa banyak ruang yang dimiliki negara-negara tersebut untuk tumbuh.
Pada saat yang sama, negara-negara dengan cadangan tinggi dapat menjadi pemain lithium yang lebih signifikan di masa depan. Baca Juga: Harga Lithium Terus Merosot, Perusahaan Tambang Australia Tumbang
Ke depan, permintaan lithium diperkirakan akan terus meningkat. Itu karena, bersama dengan logam seperti kobalt, lithium adalah bahan baku utama dalam baterai lithium-ion yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan listrik, dan juga penting untuk sektor penyimpanan energi.
Mereka yang tertarik dengan sektor lithium sering penasaran tentang negara mana penghasil logam penyumbang unsur penting bagi baterai kendaraan listrik. Mengingat 60% dari komponen mobil listrik, kuncinya ada di baterai.
Mineral ini tengah jadi rebutan sebagai material baterai kendaraan listrik . Sebuah komoditas mineral kritis, lithium telah menjadi fokus utama sebagai bahan baku untuk menggerakkan industri kendaraan listrik di masa depan.
Baterai menyumbang pangsa terbesar dari penggunaan akhir lithium. Didorong oleh pertumbuhan pasar kendaraan listrik, yang ditenagai oleh baterai lithium yang dapat diisi ulang. Permintaan lithium global diperkirakan akan mencapai satu juta metrik ton pada tahun 2025, dan melampaui dua juta ton pada tahun 2030.
Pada tahun 2022, CATL China dan LG Energy Solution Korea merupakan produsen teratas sel baterai lithium, jika digabungkan keduanya menyumbang lebih dari setengah pasar global.
Negara-negara penghasil lithium utama, tentu saja menjadi rumah bagi sejumlah besar perusahaan lithium. Banyak produsen lithium terkemuka dunia juga memiliki cadangan yang signifikan, dan cadangan mereka dapat memberikan gambaran tentang berapa banyak ruang yang dimiliki negara-negara tersebut untuk tumbuh.
Pada saat yang sama, negara-negara dengan cadangan tinggi dapat menjadi pemain lithium yang lebih signifikan di masa depan. Baca Juga: Harga Lithium Terus Merosot, Perusahaan Tambang Australia Tumbang
Ke depan, permintaan lithium diperkirakan akan terus meningkat. Itu karena, bersama dengan logam seperti kobalt, lithium adalah bahan baku utama dalam baterai lithium-ion yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan listrik, dan juga penting untuk sektor penyimpanan energi.
tulis komentar anda