Ekspor 2,2 Ton Tuna ke Jepang Dilepas Gubernur Maluku, Edhy: Ini Bapak Punya Wilayah
Minggu, 30 Agustus 2020 - 22:37 WIB
AMBON - Ekspor perikanan terus melesat di tengah pandemi Covid-19, terbaru Kementerian Kelautan dan Perikanan melepas 2.200 kg (2,2 ton) ikan tuna ke Jepang. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, dukungannya untuk memajukan sektor perikanan di Provinsi Maluku. Terlebih perairan Maluku memiliki potensi perikanan yang luar biasa.
"Ini ikan asli Indonesia, khususnya yang ditangkap di laut Maluku. Pak Gubernur, bapak yang lepas saya menyaksikan karena bapak yang punya wilayah," kata Menteri Edhy bersama Gubernur Maluku, Murad Ismail di kantor PT Maluku Prima Makmur, Ambon, Minggu (30/8/2020).
(Baca Juga: Diserang DPR Buka Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo Ngeles Ingin Bantu Nelayan )
Sebelum melepas ekspor, Menteri Edhy pun menyerahkan sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Sertifikat ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah ke negara tujuan ekspor bahwa produk perikanan tanah air aman dikonsumsi.
Selain itu, HACPP juga menandakan bahwa perusahaan pengekspor telah mengantongi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau bukti penerapan cara pengolahan ikan yang baik (Good Manufacturing Practices) dan memenuhi persyaratan prosedur operasi standar sanitasi (Sanitation Standard Operating Procedure).
"HACCP ini sertifikat untuk ekspor sebagai bentuk komitmen kita ke negara tujuan," sambungnya.
(Baca Juga: Edhy Prabowo Punya Modal Dasar USD1.338 Miliar Per Tahun untuk Bangun Indonesia )
Di masa pandemi Covid-19, Menteri Edhy memastikan telah meminta jajarannya untuk tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Hal ini ditunjukan dengan pemberian sertifikat ekspor ke Arab Saudi ke pelaku usaha di Ambon.
"Sertifikat dari Arab Saudi ini salah satu kegiatan menjemput bola keluar negeri, kita kejar untuk memasarkan ikan-ikan kita," jelas Menteri Edhy.
"Ini ikan asli Indonesia, khususnya yang ditangkap di laut Maluku. Pak Gubernur, bapak yang lepas saya menyaksikan karena bapak yang punya wilayah," kata Menteri Edhy bersama Gubernur Maluku, Murad Ismail di kantor PT Maluku Prima Makmur, Ambon, Minggu (30/8/2020).
(Baca Juga: Diserang DPR Buka Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo Ngeles Ingin Bantu Nelayan )
Sebelum melepas ekspor, Menteri Edhy pun menyerahkan sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Sertifikat ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah ke negara tujuan ekspor bahwa produk perikanan tanah air aman dikonsumsi.
Selain itu, HACPP juga menandakan bahwa perusahaan pengekspor telah mengantongi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau bukti penerapan cara pengolahan ikan yang baik (Good Manufacturing Practices) dan memenuhi persyaratan prosedur operasi standar sanitasi (Sanitation Standard Operating Procedure).
"HACCP ini sertifikat untuk ekspor sebagai bentuk komitmen kita ke negara tujuan," sambungnya.
(Baca Juga: Edhy Prabowo Punya Modal Dasar USD1.338 Miliar Per Tahun untuk Bangun Indonesia )
Di masa pandemi Covid-19, Menteri Edhy memastikan telah meminta jajarannya untuk tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Hal ini ditunjukan dengan pemberian sertifikat ekspor ke Arab Saudi ke pelaku usaha di Ambon.
"Sertifikat dari Arab Saudi ini salah satu kegiatan menjemput bola keluar negeri, kita kejar untuk memasarkan ikan-ikan kita," jelas Menteri Edhy.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda