Kementan Buka Pendaftaran Brigade Swasembada Pangan, Pendapatan Rp10 Juta Sebulan
Kamis, 21 November 2024 - 10:22 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian ( Kementan ) membuka pendaftaran bagi masyarakat untuk menjadi brigade swasembada pangan. Ini merupakan program untuk meningkatkan produktivitas pangan sekaligus mengurangi pengangguran serta kemiskinan.
Diungkap Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, pendaftaran brigade pangan bisa diikuti dengan langkah mudah. Sebagai langkah pertama, kata Idha, calon petani harus datang langsung ke Dinas-dinas pertanian baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi.
"Dari sana (dinas) akan mengarahkan ke pendamping atau mentor dari kami (kementan)," ujar Idha saat ditemui usai mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pembukaan workshop manajemen pendampingan brigade swasembada ditulis, Kamis (21/11/2024).
Idha mengatakan, selain mendatangi dinas-dinas pertanian baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi, pendaftar juga perlu memenuhi kriteria, yakni jujur, memiliki prinsip dan komitmen untuk bisa meningkatkan produktivitas pangan.
Total pendaftaran pada brigade swasembada pangan ini mencapai kurang lebih 23 ribu dari berbagai unsur. Nantinya mereka akan didampingi para ASN yang disiapkan khusus dalam mengawal jalanya produksi untuk swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
"Pertama harus jujur, punya prinsip dan memiliki komitmen meningkatkan produktivitas. Nanti di lapangan luas lahan yang akan dikelola brigade pangan sekitar 200 hektare melalui kelola kemitraan," katanya.
Idha mengatakan bahwa setiap petani berpotensi memiliki pendapatan lebih dari 10 juta perbulan. Hitung-hitungan tersebut berasal dari swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil jual yang mencapai Rp6000 perkilogram gabah kering giling (GKG).
"Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp 6000 perkilogram. Kemudian ada juga pembagian lainya seperti 20 persen lapangan usaha. Jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota brigade swasembada panga itu pendapatan perorangnya bisa 10 juta," jelasnya.
Menurut Idha, semua pendapatan itu juga tak lepas dari peran pemerintah yang telah menyiapkan skema pertanian modern untuk memangkas biaya produksi hingga 50 persen. pemerintah akan memberi hibah berupa alat mesin pertanian kepada setiap kelompok brigade swasembada pangan.
"Dukungan dari pemerintah juga termasuk benih dan juga pupuk yang disiapkan untuk menopang jalanya produksi brigade swasembada pangan," pungkasnya.
Diungkap Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, pendaftaran brigade pangan bisa diikuti dengan langkah mudah. Sebagai langkah pertama, kata Idha, calon petani harus datang langsung ke Dinas-dinas pertanian baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi.
"Dari sana (dinas) akan mengarahkan ke pendamping atau mentor dari kami (kementan)," ujar Idha saat ditemui usai mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pembukaan workshop manajemen pendampingan brigade swasembada ditulis, Kamis (21/11/2024).
Idha mengatakan, selain mendatangi dinas-dinas pertanian baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi, pendaftar juga perlu memenuhi kriteria, yakni jujur, memiliki prinsip dan komitmen untuk bisa meningkatkan produktivitas pangan.
Total pendaftaran pada brigade swasembada pangan ini mencapai kurang lebih 23 ribu dari berbagai unsur. Nantinya mereka akan didampingi para ASN yang disiapkan khusus dalam mengawal jalanya produksi untuk swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
"Pertama harus jujur, punya prinsip dan memiliki komitmen meningkatkan produktivitas. Nanti di lapangan luas lahan yang akan dikelola brigade pangan sekitar 200 hektare melalui kelola kemitraan," katanya.
Idha mengatakan bahwa setiap petani berpotensi memiliki pendapatan lebih dari 10 juta perbulan. Hitung-hitungan tersebut berasal dari swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil jual yang mencapai Rp6000 perkilogram gabah kering giling (GKG).
"Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp 6000 perkilogram. Kemudian ada juga pembagian lainya seperti 20 persen lapangan usaha. Jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota brigade swasembada panga itu pendapatan perorangnya bisa 10 juta," jelasnya.
Menurut Idha, semua pendapatan itu juga tak lepas dari peran pemerintah yang telah menyiapkan skema pertanian modern untuk memangkas biaya produksi hingga 50 persen. pemerintah akan memberi hibah berupa alat mesin pertanian kepada setiap kelompok brigade swasembada pangan.
"Dukungan dari pemerintah juga termasuk benih dan juga pupuk yang disiapkan untuk menopang jalanya produksi brigade swasembada pangan," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda