Harga Gas Eropa Sentuh Level Tertinggi dalam Satu Tahun, Ini Sebabnya
Sabtu, 23 November 2024 - 21:36 WIB
JAKARTA - Harga gas alam di Eropa Barat melonjak pada tengah pekan kemarin menyusul peringatan dari raksasa energi negara Austria OMV bahwa Rusia menghentikan pasokan. Biaya gas berjangka untuk pengiriman Desember di pusat TTF di Belanda melonjak 5% menjadi sekitar USD502 per seribu meter kubik, atau 46 euro per megawatt-jam.
Selama perdagangan pagi sebelum akhir pekan, harga gas sempat mundur sedikit. Terakhir kali gas berjangka berada di level ini adalah pada Desember 2023.
Harga gas mulai melonjak setelah OMV, salah satu pedagang gas terbesar di benua itu, memperingatkan tentang kemungkinan penghentian pasokan gas dari Rusia karena konflik dengan perusahaan energi negara Rusia Gazprom.
OMV sebelumnya mengeluhkan pasokan "tidak teratur" dari Gazprom ke Jerman, sebelum pengiriman berakhir sepenuhnya pada September 2022, hingga berujung pada gugatan terhadap anak perusahaan perusahaan, Gazprom Export.
OMV mengumumkan pada hari Rabu, bahwa mereka telah memenangkan gugatan dan telah diberikan kompensasi 230 juta euro. Perusahaan memperingatkan bahwa langkah ini dapat menyebabkan "memburuknya hubungan kontraktual" dengan Gazprom dan mengakibatkan "potensi penghentian pasokan gas."
OMV mengklaim bahwa mereka dapat terus mengirimkan gas ke pelanggan dengan mengandalkan penyimpanan, bahkan jika pasokan dari Rusia terganggu.
OMV sebenarnya dijadwalkan menerima gas Rusia di bawah kesepakatan jangka panjang dengan Gazprom yang berakhir pada tahun 2040. Sementara Wina telah menyuarakan niatnya untuk mengakhiri ketergantungannya selama beberapa dekade pada gas Rusia, namun mereka telah gagal menemukan penyedia alternatif, karena impor dari negara lain jauh lebih mahal.
Impor gas Rusia Austria mencapai level sebelum pra-konflik Ukraina tahun lalu, karena negara itu mengimpor hampir dua kali lipat jumlah gas yang dibutuhkan untuk meggerakkan ekonominya. Pasokan Rusia yang stabil memungkinkan Wina menjadi pengekspor energi bersih ke negara-negara Eropa lainnya.
Menyusul peringatan OMV, Menteri Energi Austria, Leonore Gewessler mengatakan, pasokan gas negara itu aman karena telah "mempersiapkan kemungkinan gangguan pasokan untuk waktu yang lama" dan menekankan fasilitas penyimpanan gasnya dalam kondisi penuh.
"Perkembangan saat ini seputar kontrak pasokan OMV untuk gas Rusia harus ditanggapi dengan serius, tetapi tidak menimbulkan ancaman langsung bagi keamanan pasokan kami. Austria dapat dan akan mengelola tanpa gas Rusia," tulis Gewessler di X pada hari Kamis.
Namun bagaimanapun Ia mengakui, "jelas bahwa gangguan pasokan yang tiba-tiba dapat menyebabkan ketegangan di pasar gas."
Selama perdagangan pagi sebelum akhir pekan, harga gas sempat mundur sedikit. Terakhir kali gas berjangka berada di level ini adalah pada Desember 2023.
Harga gas mulai melonjak setelah OMV, salah satu pedagang gas terbesar di benua itu, memperingatkan tentang kemungkinan penghentian pasokan gas dari Rusia karena konflik dengan perusahaan energi negara Rusia Gazprom.
OMV sebelumnya mengeluhkan pasokan "tidak teratur" dari Gazprom ke Jerman, sebelum pengiriman berakhir sepenuhnya pada September 2022, hingga berujung pada gugatan terhadap anak perusahaan perusahaan, Gazprom Export.
OMV mengumumkan pada hari Rabu, bahwa mereka telah memenangkan gugatan dan telah diberikan kompensasi 230 juta euro. Perusahaan memperingatkan bahwa langkah ini dapat menyebabkan "memburuknya hubungan kontraktual" dengan Gazprom dan mengakibatkan "potensi penghentian pasokan gas."
OMV mengklaim bahwa mereka dapat terus mengirimkan gas ke pelanggan dengan mengandalkan penyimpanan, bahkan jika pasokan dari Rusia terganggu.
OMV sebenarnya dijadwalkan menerima gas Rusia di bawah kesepakatan jangka panjang dengan Gazprom yang berakhir pada tahun 2040. Sementara Wina telah menyuarakan niatnya untuk mengakhiri ketergantungannya selama beberapa dekade pada gas Rusia, namun mereka telah gagal menemukan penyedia alternatif, karena impor dari negara lain jauh lebih mahal.
Impor gas Rusia Austria mencapai level sebelum pra-konflik Ukraina tahun lalu, karena negara itu mengimpor hampir dua kali lipat jumlah gas yang dibutuhkan untuk meggerakkan ekonominya. Pasokan Rusia yang stabil memungkinkan Wina menjadi pengekspor energi bersih ke negara-negara Eropa lainnya.
Menyusul peringatan OMV, Menteri Energi Austria, Leonore Gewessler mengatakan, pasokan gas negara itu aman karena telah "mempersiapkan kemungkinan gangguan pasokan untuk waktu yang lama" dan menekankan fasilitas penyimpanan gasnya dalam kondisi penuh.
"Perkembangan saat ini seputar kontrak pasokan OMV untuk gas Rusia harus ditanggapi dengan serius, tetapi tidak menimbulkan ancaman langsung bagi keamanan pasokan kami. Austria dapat dan akan mengelola tanpa gas Rusia," tulis Gewessler di X pada hari Kamis.
Namun bagaimanapun Ia mengakui, "jelas bahwa gangguan pasokan yang tiba-tiba dapat menyebabkan ketegangan di pasar gas."
(akr)
tulis komentar anda