Trump Tunjuk Bessent Jadi Menkeu AS, Rupiah Melemah ke Rp15.881
Senin, 25 November 2024 - 16:47 WIB
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah tipis 6 poin atau 0,04 persen ke level Rp15.881 setelah sebelumnya sempat terapresiasi pada pekan lalu.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini salah satunya berasal dari sentimen eksternal yaitu pencalonan Bessent sebagai Menteri Keuangan membebani dolar, di tengah beberapa taruhan bahwa ia akan menjadi suara moderasi dalam pemerintahan Trump.
"Namun, kemunduran dolar bisa bersifat sementara, mengingat Bessent secara terbuka mendukung dolar yang kuat dan juga mendukung tarif perdagangan," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (25/11/2024).
Menurut Ibrahim, dolar AS diperkirakan akan tetap didukung oleh kebijakan Trump, yang dipandang sebagai inflasi, dan kemungkinan akan menghasilkan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama di AS selama beberapa tahun mendatang.
Sementara itu, pelaku pasar juga mengurangi taruhan untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin dari Federal Reserve pada bulan Desember menjadi 52 persen, dibandingkan dengan 72 persen sebulan lalu, menurut CME Fedwatch.
Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi yang disukai Fed, dijadwalkan untuk dirilis pada hari Jumat mendatang, dan diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang suku bunga.
Di Timur Tengah, Israel pertimbangkan gencatan senjata dengan Hizbullah, demikian laporan dari Axios dan CNN selama akhir pekan, dengan AS menjadi penengah kesepakatan tersebut. Times of Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah menggodok cara untuk menyampaikan kesepakatan gencatan senjata kepada publik, setelah menyetujui prinsip kesepakatan Lebanon.
Kesepakatan tersebut dapat mencakup gencatan senjata selama 60 hari dengan Hizbullah dan de-eskalasi aksi militer di kedua belah pihak. Laporan kesepakatan tersebut menunjukkan potensi de-eskalasi dalam konflik Timur Tengah yang telah berlangsung lama.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini salah satunya berasal dari sentimen eksternal yaitu pencalonan Bessent sebagai Menteri Keuangan membebani dolar, di tengah beberapa taruhan bahwa ia akan menjadi suara moderasi dalam pemerintahan Trump.
"Namun, kemunduran dolar bisa bersifat sementara, mengingat Bessent secara terbuka mendukung dolar yang kuat dan juga mendukung tarif perdagangan," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (25/11/2024).
Menurut Ibrahim, dolar AS diperkirakan akan tetap didukung oleh kebijakan Trump, yang dipandang sebagai inflasi, dan kemungkinan akan menghasilkan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama di AS selama beberapa tahun mendatang.
Sementara itu, pelaku pasar juga mengurangi taruhan untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin dari Federal Reserve pada bulan Desember menjadi 52 persen, dibandingkan dengan 72 persen sebulan lalu, menurut CME Fedwatch.
Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi yang disukai Fed, dijadwalkan untuk dirilis pada hari Jumat mendatang, dan diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang suku bunga.
Di Timur Tengah, Israel pertimbangkan gencatan senjata dengan Hizbullah, demikian laporan dari Axios dan CNN selama akhir pekan, dengan AS menjadi penengah kesepakatan tersebut. Times of Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah menggodok cara untuk menyampaikan kesepakatan gencatan senjata kepada publik, setelah menyetujui prinsip kesepakatan Lebanon.
Kesepakatan tersebut dapat mencakup gencatan senjata selama 60 hari dengan Hizbullah dan de-eskalasi aksi militer di kedua belah pihak. Laporan kesepakatan tersebut menunjukkan potensi de-eskalasi dalam konflik Timur Tengah yang telah berlangsung lama.
tulis komentar anda