Bankir Top: Barat Tak Akan Pernah Mengembalikan Aset Rusia Rp4.766 T yang Dibekukan

Selasa, 03 Desember 2024 - 13:22 WIB
Bankir top Rusia meramalkan, pihak Barat tidak akan percha mengembalikan sert Rusia yang telah dibekukan sebagai bagian dari sanksi atas perang Ukraina. Foto/Dok
MOSKOW - Pihak Barat diramalkan tidak akan pernah mengembalikan aset Rusia yang telah dibekukan sebagai bagian dari sanksi Barat atas perang Ukraina . Prediksi tersebut disampaikan oleh CEO VTB Bank, Andrey Kostin seperti dikutip oleh Reuters.

Amerika Serikat atau AS dan sekutunya telah melumpuhkan aset milik bank sentral Rusia senilai sekitar USD300 miliar atau setara dengan Rp4.766 triliun (kurs Rp15.889 per USD).



Sementara itu beberapa dana yang tersimpan pada lembaga kliring yang berbasis di Brussels, Euroclear, diketahui telah menghasilkan bunga mencapai miliaran dolar dari aset tak bergerak Rusia, yang sudah diputuskan Uni Eropa bakal digunakan untuk membiayai Kiev.



"Di Barat, kata mereka, mari kita bayar untuk rekonstruksi Ukraina dari cadangan (aset Rusia). Dan mereka akan menyusun RUU sedemikian rupa sehingga, bahkan cadangan tidak akan cukup," kata Kostin, CEO pemberi pinjaman terbesar kedua Rusia, kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Presiden baru Dewan Eropa, Antonio Costa mengatakan pada akhir pekan kemarin, bahwa Uni Eropa akan terus memberikan bantuan ekonomi dan militer ke Ukraina untuk beberpa tahun ke depan, dengan menggunakan bunga yang diperoleh dari aset Rusia yang dibekukan.

"Mulai bulan depan, kami berencana memberikan, selama setahun penuh, setiap bulan, bantuan €1,5 miliar (USD1,58 miliar). Uang ini berasal dari hasil aset Rusia yang dibekukan dan juga dapat digunakan untuk tujuan militer," kata Costa selama kunjungan ke Kiev pada hari pertama menjalankan mandatnya.

Awal tahun ini, Uni Eropa memutuskan untuk memberi Ukraina sebagian bunga yang dihasilkan dari aset Rusia. Pada bulan Juli, Komisi Eropa mengumumkan akan mengalokasikan 1,5 miliar euro ke Kiev, terutama dipakai untuk senjata, sebagai tahap pertama bantuan. Tahap kedua, diperkirakan berjumlah 1,9 miliar euro, yang dilaporkan dapat dicairkan musim semi mendatang.

Pada bulan Oktober, Parlemen Eropa juga menyetujui pinjaman hingga 35 miliar euro ke Ukraina yang akan dilunasi dengan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan. Pinjaman itu adalah bagian dari paket yang disepakati G7 pada bulan Juni untuk memberi Kiev dukungan keuangan hingga USD50 miliar.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More