Hadapi Ketidakpastian Ekonomi 2025: Apa yang Harus Dilakukan Kelas Menengah?
Rabu, 08 Januari 2025 - 15:25 WIB
Manfaatkan juga peluang di sektor ekonomi digital, seperti menjadi freelancer atau menjual produk secara online, untuk menambah penghasilan. Peningkatan literasi keuangan juga menjadi kunci untuk bertahan di tengah tekanan ekonomi.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan, investasi, dan perlindungan aset, kelas menengah dapat menghindari jebakan utang konsumtif yang hanya akan memperburuk kondisi keuangan mereka di masa depan. Hindari penggunaan kartu kredit atau pinjaman untuk kebutuhan konsumtif, dan prioritaskan tabungan untuk dana darurat.
Bagi yang memiliki usaha kecil, manfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah untuk mendukung keberlangsungan usaha. Kerja sama dengan komunitas atau koperasi juga dapat membantu menciptakan jaringan pendukung yang kuat di tengah tantangan ekonomi.
Di sisi lain, pemerintah perlu memperhatikan dampak kebijakan ekonomi mereka terhadap kelas menengah. Penyesuaian kebijakan yang lebih berpihak pada kelompok ini sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. Misalnya, mempertimbangkan mekanisme subsidi energi yang lebih inklusif atau memberikan insentif pajak bagi kelas menengah yang terdampak kenaikan PPN.
Selain itu, upaya stabilisasi harga barang kebutuhan pokok harus menjadi prioritas untuk meringankan beban masyarakat. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Baca Juga: Titik Tolak Perang Dunia III Bergantung pada Vladimir Putin
Sektor swasta dapat berkontribusi dengan menyediakan program pelatihan keterampilan atau peluang kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar. Sementara itu, masyarakat perlu berperan aktif dalam mendukung kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi, seperti mendukung produk lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Meskipun tantangan ekonomi pada 2025 diperkirakan berat, ada peluang bagi kelas menengah untuk bertahan dan bahkan berkembang dengan strategi yang tepat. Keberhasilan dalam menghadapi ketidakpastian ini tidak hanya bergantung pada kemampuan individu, tetapi juga pada upaya kolektif untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
"Dengan langkah-langkah yang tepat, kelas menengah Indonesia dapat tetap menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan di tengah badai ketidakpastian global," tutup Achmad.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan, investasi, dan perlindungan aset, kelas menengah dapat menghindari jebakan utang konsumtif yang hanya akan memperburuk kondisi keuangan mereka di masa depan. Hindari penggunaan kartu kredit atau pinjaman untuk kebutuhan konsumtif, dan prioritaskan tabungan untuk dana darurat.
Bagi yang memiliki usaha kecil, manfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah untuk mendukung keberlangsungan usaha. Kerja sama dengan komunitas atau koperasi juga dapat membantu menciptakan jaringan pendukung yang kuat di tengah tantangan ekonomi.
Di sisi lain, pemerintah perlu memperhatikan dampak kebijakan ekonomi mereka terhadap kelas menengah. Penyesuaian kebijakan yang lebih berpihak pada kelompok ini sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. Misalnya, mempertimbangkan mekanisme subsidi energi yang lebih inklusif atau memberikan insentif pajak bagi kelas menengah yang terdampak kenaikan PPN.
Selain itu, upaya stabilisasi harga barang kebutuhan pokok harus menjadi prioritas untuk meringankan beban masyarakat. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Baca Juga: Titik Tolak Perang Dunia III Bergantung pada Vladimir Putin
Sektor swasta dapat berkontribusi dengan menyediakan program pelatihan keterampilan atau peluang kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar. Sementara itu, masyarakat perlu berperan aktif dalam mendukung kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi, seperti mendukung produk lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Meskipun tantangan ekonomi pada 2025 diperkirakan berat, ada peluang bagi kelas menengah untuk bertahan dan bahkan berkembang dengan strategi yang tepat. Keberhasilan dalam menghadapi ketidakpastian ini tidak hanya bergantung pada kemampuan individu, tetapi juga pada upaya kolektif untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
"Dengan langkah-langkah yang tepat, kelas menengah Indonesia dapat tetap menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan di tengah badai ketidakpastian global," tutup Achmad.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda