Rupiah Dibuka Loyo ke Rp14.804/USD Saat Dollar AS Bangkit
Rabu, 02 September 2020 - 10:59 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Rabu (2/9/2020) tertekan semakin dalam seiring tekanan pandemi Covid-19 yang semakin berat. Laju pelemahan mata uang Garuda mengiringi dolar AS yang berbalik menguat dari level terendah
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini terpantau merosot ke posisi Rp14.804 per USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah tidak lebih baik usai kemarin ada di Rp14.615/USD.
(Baca Juga: Awas!, Rupiah Diprediksi Berada di Teritori Negatif )
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan rupiah tak berdaya menjadi Rp14.809/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.572 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.605 hingga Rp14.815/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan bertengger di level Rp14.617/USD. Dimana terlihat kurs rupiah masih bergerak mendatar.
Di sisi lain, Dolar memantul dari level terendah dua tahun pada hari Rabu karena data AS menunjukkan aktivitas manufaktur yang kuat. Sementara euro mundur dari level tertinggi sejak 2018 usai sempat mencetak keuntungan.
(Baca Juga: Gubernur BI Proyeksi Rupiah Bergerak di Level 14.700 Tahun Depan )
Indeks dolar terhadap rivalnya terpantau meningkat 0,12% ke posisi 92,346, setelah mencapai level terendah sejak April 2018. Greenback telah menurun sejak minggu lalu, dimana merosot turun sekitar 1% setelah Federal Reserve mengumumkan akan lebih fokus pada inflasi membuka lapangan kerja.
Dengan pergeseran kebijakan The Fed, dibanding melonggarkan tetapi menjaga suku bunga AS lebih rendah lebih lama, telah mendorong para pelaku pasar untuk menjual mata uang. Euro yang kemarin meningkat, hari ini bergerak mendatar pada level 1.19095 terhadap USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini terpantau merosot ke posisi Rp14.804 per USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah tidak lebih baik usai kemarin ada di Rp14.615/USD.
(Baca Juga: Awas!, Rupiah Diprediksi Berada di Teritori Negatif )
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan rupiah tak berdaya menjadi Rp14.809/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.572 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.605 hingga Rp14.815/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi pembukaan bertengger di level Rp14.617/USD. Dimana terlihat kurs rupiah masih bergerak mendatar.
Di sisi lain, Dolar memantul dari level terendah dua tahun pada hari Rabu karena data AS menunjukkan aktivitas manufaktur yang kuat. Sementara euro mundur dari level tertinggi sejak 2018 usai sempat mencetak keuntungan.
(Baca Juga: Gubernur BI Proyeksi Rupiah Bergerak di Level 14.700 Tahun Depan )
Indeks dolar terhadap rivalnya terpantau meningkat 0,12% ke posisi 92,346, setelah mencapai level terendah sejak April 2018. Greenback telah menurun sejak minggu lalu, dimana merosot turun sekitar 1% setelah Federal Reserve mengumumkan akan lebih fokus pada inflasi membuka lapangan kerja.
Dengan pergeseran kebijakan The Fed, dibanding melonggarkan tetapi menjaga suku bunga AS lebih rendah lebih lama, telah mendorong para pelaku pasar untuk menjual mata uang. Euro yang kemarin meningkat, hari ini bergerak mendatar pada level 1.19095 terhadap USD.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda