BPJamsostek Apresiasi Perusahaan Proaktif Kirimkan Data Pekerja
Jum'at, 11 September 2020 - 13:15 WIB
JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang sudah proaktif mengirimkan data rekeningnya karyawannya. Hal ini selain mempermudah pihaknya menyerahkan data ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga mempercepat pencairan dana Bantuan Subsidi Upah (BSU).
“Kami mengapresiasi kepada seluruh perusahaan yang telah mengirimkan data nomor rekening serta proaktif selama pengumpulan data nomor rekening,” ujar Kepala Kantor Cabang (Kakacab) BPJamsostek Jakarta Cilandak Puspitaningsih di Jakarta, kemarin. (Baca: 7 Daerah Ini Masih Berlakukan PSBB)
Puspitaningsih mengaku akan terus berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang hingga saat ini masih belum mengirimkan data rekening pekerjanya. Data ini sangat penting agar BPJamsostek dapat segera melakukan validasi.
“Sampai 9 September 2020 BPJamsostek Cilandak telah berhasil mengumpulkan sebanyak 263.737 nomor rekening,” ungkap Puspitaningsih.
Seperti diketahui, BPJamsostek telah menyerahkan data penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) gelombang III kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Selasa (8/9), dengan jumlah 3,5 juta data nomor rekening peserta.
“Jadi total nomor rekening yang telah kami serahkan ke Kemnaker hingga saat ini sebanyak 9 juta data nomor rekening peserta,” ungkap Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto. (Baca juga: Jaga Tingkat Hidrasi, Jangan Tunggu Haus Baru Minum)
Penyerahan berkala ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara Kemnaker dan BPJamsostek agar setiap pekan menyerahkan data penerima BSU dan ditargetkan rampung pada akhir September 2020 untuk total 15,7 juta data nomor rekening pekerja.
“Hal ini kami lakukan untuk mempermudah proses rekonsiliasi, monitoring dan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan program BSU. Dalam setiap gelombang, data nomor rekening yang kami serahkan telah melakukan tahapan validasi berlapis agar sasaran penerima BSU ini tepat sasaran,” tegasnya.
Menurut Agus, setelah dilakukan proses validasi berlapis ini, pihak BPJamsostek berhasil menyaring sebanyak 1,77 juta data peserta yang tidak memenuhi kriteria yang tertuang dalam Permenaker 14 Tahun 2020.
Dirinya menambahkan data yang tidak memenuhi kriteria ini bukan berarti tidak terpakai, tapi bisa sekaligus digunakan sebagai pengkinian data peserta BPJamsostek. “Kami memberikan apresiasi kepada pihak pemberi kerja atau perusahaan karena telah bekerjasama dengan baik dalam melakukan pengkinian data peserta untuk mendukung program BSU dari pemerintah,” tutur Agus. (Lihat videonya: Tawuran Remaja Sambil Berenang Kembali Terjadi di Jakarta Utara)
Sementara, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, mengatakan perkembangan pencairan dana BSU gelombang I telah ditunaikan kepada 2,3 juta pekerja, sementara Gelombang II telah disampaikan kepada 1,4 juta pekerja. “Untuk kali ini kami terima 3,5 juta data nomor rekening peserta dari BPJamsostek dan akan segera diproses. Untuk sementara total penerima BSU yang telah ditunaikan melalui Bank Himbara (Himpunan Bank Negara) mencapai sebanyak 3,7 juta pekerja,” tegasnya. (Rakhmat Baihaqi)
“Kami mengapresiasi kepada seluruh perusahaan yang telah mengirimkan data nomor rekening serta proaktif selama pengumpulan data nomor rekening,” ujar Kepala Kantor Cabang (Kakacab) BPJamsostek Jakarta Cilandak Puspitaningsih di Jakarta, kemarin. (Baca: 7 Daerah Ini Masih Berlakukan PSBB)
Puspitaningsih mengaku akan terus berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang hingga saat ini masih belum mengirimkan data rekening pekerjanya. Data ini sangat penting agar BPJamsostek dapat segera melakukan validasi.
“Sampai 9 September 2020 BPJamsostek Cilandak telah berhasil mengumpulkan sebanyak 263.737 nomor rekening,” ungkap Puspitaningsih.
Seperti diketahui, BPJamsostek telah menyerahkan data penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) gelombang III kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Selasa (8/9), dengan jumlah 3,5 juta data nomor rekening peserta.
“Jadi total nomor rekening yang telah kami serahkan ke Kemnaker hingga saat ini sebanyak 9 juta data nomor rekening peserta,” ungkap Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto. (Baca juga: Jaga Tingkat Hidrasi, Jangan Tunggu Haus Baru Minum)
Penyerahan berkala ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara Kemnaker dan BPJamsostek agar setiap pekan menyerahkan data penerima BSU dan ditargetkan rampung pada akhir September 2020 untuk total 15,7 juta data nomor rekening pekerja.
“Hal ini kami lakukan untuk mempermudah proses rekonsiliasi, monitoring dan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan program BSU. Dalam setiap gelombang, data nomor rekening yang kami serahkan telah melakukan tahapan validasi berlapis agar sasaran penerima BSU ini tepat sasaran,” tegasnya.
Menurut Agus, setelah dilakukan proses validasi berlapis ini, pihak BPJamsostek berhasil menyaring sebanyak 1,77 juta data peserta yang tidak memenuhi kriteria yang tertuang dalam Permenaker 14 Tahun 2020.
Dirinya menambahkan data yang tidak memenuhi kriteria ini bukan berarti tidak terpakai, tapi bisa sekaligus digunakan sebagai pengkinian data peserta BPJamsostek. “Kami memberikan apresiasi kepada pihak pemberi kerja atau perusahaan karena telah bekerjasama dengan baik dalam melakukan pengkinian data peserta untuk mendukung program BSU dari pemerintah,” tutur Agus. (Lihat videonya: Tawuran Remaja Sambil Berenang Kembali Terjadi di Jakarta Utara)
Sementara, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, mengatakan perkembangan pencairan dana BSU gelombang I telah ditunaikan kepada 2,3 juta pekerja, sementara Gelombang II telah disampaikan kepada 1,4 juta pekerja. “Untuk kali ini kami terima 3,5 juta data nomor rekening peserta dari BPJamsostek dan akan segera diproses. Untuk sementara total penerima BSU yang telah ditunaikan melalui Bank Himbara (Himpunan Bank Negara) mencapai sebanyak 3,7 juta pekerja,” tegasnya. (Rakhmat Baihaqi)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda