Rupiah Awal Pekan Masih Akan Dibayangi Sentimen Negatif
Senin, 04 Mei 2020 - 08:54 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini diprediksi melemah ketika pada perdagangan sebelumnya, mata uang Garuda bertengger Rp14.881 per dolar AS. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen negatif kelihatannya membayangi pergerakan pasar keuangan hari ini.
Pasalnya, pasar khawatir dengan pelonggaran lockdown di beberapa negara akan menimbulkan kasus corona gelombang kedua. Ditambah pernyataan Presiden AS Donald Trump dikhawatirkan bisa memicu kembali perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia.
"Selain itu pasar juga mengkhawatirkan ketegangan hubungan antara AS dan China belakangan ini karena provokasi AS akan memicu perang dagang lagi antar kedua negara," kata Ariston di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Dia melanjutkan pasar juga mengantisipasi buruknya data-data ekonomi di AS dan di negara-negara pandemi lainnnya yang akan dirilis pekan ini, seperti data tenaga kerja, data indeks aktivitas sektor jasa dan manufaktur, neraca perdagangan.
"Rupiah mungkin bisa melemah mengikuti sentimen negatif tersebut. USD to IDR berpotensi tertekan ke posisi Rp15.000, dengan potensi support di Rp14.800," terangnya.
Pasalnya, pasar khawatir dengan pelonggaran lockdown di beberapa negara akan menimbulkan kasus corona gelombang kedua. Ditambah pernyataan Presiden AS Donald Trump dikhawatirkan bisa memicu kembali perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia.
"Selain itu pasar juga mengkhawatirkan ketegangan hubungan antara AS dan China belakangan ini karena provokasi AS akan memicu perang dagang lagi antar kedua negara," kata Ariston di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Dia melanjutkan pasar juga mengantisipasi buruknya data-data ekonomi di AS dan di negara-negara pandemi lainnnya yang akan dirilis pekan ini, seperti data tenaga kerja, data indeks aktivitas sektor jasa dan manufaktur, neraca perdagangan.
"Rupiah mungkin bisa melemah mengikuti sentimen negatif tersebut. USD to IDR berpotensi tertekan ke posisi Rp15.000, dengan potensi support di Rp14.800," terangnya.
(akr)
tulis komentar anda