Keren, Digital Perbankan Hanya Butuh Satu Tahun untuk Bisa Kuasai Indonesia
Jum'at, 11 September 2020 - 16:09 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 mendorong proses digitalisasi menjadi semakin cepat, dimana masyarakat semakin sering melakukan transaksi digital non tunai. Head Strategy Transformation & Digital Office Maybank Indonesia Michel Hamilton mengatakan, dalam setahun digital perbankan bisa akan kuasai Indonesia.
(Baca Juga: Perbankan di Dunia Digital: Pilihan atau Kebutuhan? )
"Goal future masa depan, dalam lima tahun ini dimana orang itu melakukan kegiatan secara remote dengan pembayaran digital tanpa batas. Dengan adanya pandemi jadi bikin cepat penerapan digital perbankan yang mana hanya cukup satu tahun," ujar Michael dalam acara webinar, Jumat (11/9/2020).
Kata dia, antusias masyarakat Indonesia sangat tinggi dalam penggunaan digital perbankan dibandingkan negara tetangga di ASEAN. Pasalnya, sistem pembayaran digital Indonesia sudah semakin canggih dan cepat.
"Jadi antusias masyarakat Indonesia lebih tinggi dalam mengadopsi digital bankig dibandingkan negara lainnyaa. Jadi masyarakat Indonesia banyak melakukan eksperimen, cepat dan modern dengan penggunaan digital banking Indonesia," katanya.
(Baca Juga: Bos BI Beberkan 5 Strategi Adaptasi Bank Sentral di Era Digital )
Dia mengatakan, transaksi digital di Indonesia lebih tinggi juga dibandingkan negara yang sudah mengadopsi pembayaran digital. Adapun, sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki adapatsi digital yang tidak ketinggalan dengan negara lainnya.
"Kalau kita lihat masyarakat Indonesia sangat aktif dalam transaksi digital yang mana lebih optimal dan ini fenomena yang menarik. Apalagi Indonesia sebagai development country ini adapatsi digitalnya paling tinggi," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama Head, Digital Banking Product & Strategy, Maybank Indonesia Ditto Prabowo mengatakan saat ini Maybank telah memiliki layanan perbankan digital yakni mobile banking Maybank2u (M2U). Hal ini seiring banyak nasabah menggunakan layanan mobile semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Transaksi makin meningkat. Itu terjadi di bank. Transaksi kita justru meningkat, bergeser dari offline payment jadi online,” jelas Ditto.
(Baca Juga: Perbankan di Dunia Digital: Pilihan atau Kebutuhan? )
"Goal future masa depan, dalam lima tahun ini dimana orang itu melakukan kegiatan secara remote dengan pembayaran digital tanpa batas. Dengan adanya pandemi jadi bikin cepat penerapan digital perbankan yang mana hanya cukup satu tahun," ujar Michael dalam acara webinar, Jumat (11/9/2020).
Kata dia, antusias masyarakat Indonesia sangat tinggi dalam penggunaan digital perbankan dibandingkan negara tetangga di ASEAN. Pasalnya, sistem pembayaran digital Indonesia sudah semakin canggih dan cepat.
"Jadi antusias masyarakat Indonesia lebih tinggi dalam mengadopsi digital bankig dibandingkan negara lainnyaa. Jadi masyarakat Indonesia banyak melakukan eksperimen, cepat dan modern dengan penggunaan digital banking Indonesia," katanya.
(Baca Juga: Bos BI Beberkan 5 Strategi Adaptasi Bank Sentral di Era Digital )
Dia mengatakan, transaksi digital di Indonesia lebih tinggi juga dibandingkan negara yang sudah mengadopsi pembayaran digital. Adapun, sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki adapatsi digital yang tidak ketinggalan dengan negara lainnya.
"Kalau kita lihat masyarakat Indonesia sangat aktif dalam transaksi digital yang mana lebih optimal dan ini fenomena yang menarik. Apalagi Indonesia sebagai development country ini adapatsi digitalnya paling tinggi," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama Head, Digital Banking Product & Strategy, Maybank Indonesia Ditto Prabowo mengatakan saat ini Maybank telah memiliki layanan perbankan digital yakni mobile banking Maybank2u (M2U). Hal ini seiring banyak nasabah menggunakan layanan mobile semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Transaksi makin meningkat. Itu terjadi di bank. Transaksi kita justru meningkat, bergeser dari offline payment jadi online,” jelas Ditto.
(akr)
tulis komentar anda