Bos BI Beberkan 5 Strategi Adaptasi Bank Sentral di Era Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank sentral harus mampu beradaptasi dalam menghadapi tantangan perkembangan di era digital. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan terdapat lima langkah strategis yang dapat dilakukan Bank Indonesia .
"Pertama, memperkuat kerangka bauran kebijakan yang tidak hanya fokus pada stabilitas harga namun juga terhadap stabilitas sistem keuangan, dan sistem pembayaran," kata Perry yang dikutip di website BI, Jakarta, Jumat (28/9/2020).
Lalu lanjut, kedua memperkuat sinergi bauran kebijakan nasional untuk mendukung reformasi struktural, baik dari sisi kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan kebijakan lainnya. Ketiga, akselerasi pendalaman pasar keuangan, melalui penguatan infrastruktur pasar keuangan domestik yang saling terkoneksi. Keempat, penguatan digitalisasi sistem pembayaran sebagai tulang punggung dari kebijakan moneter, serta kelima, transformasi Bank Sentral tidak hanya terkait kebijakan, namun juga transformasi di bidang organisasi dan sumber daya manusia.
Dia melanjutkan mengenai knferensi internasional BMEB bukan hanya menjadi wadah refleksi atas kebijakan ekonomi dan teori ekonomi atas kondisi saat ini, namun juga refleksi bagi Bank Indonesia untuk beradaptasi di era digital. "Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini, selaras dengan aspirasi Bank Indonesia untuk memberi sumbangsih yang nyata pada perekonomian, melalui peningkatan kualitas riset akademis dan kebijakan, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul di bidang riset ekonomi," katanya.
Sebagai informasi, BMEB sebagai jurnal ilmiah merupakan katalis yang menghubungkan berbagai pemikiran untuk memajukan ilmu pengetahuan dan memberdayakan perumusan kebijakan di era global. Bank Indonesia akan terus mendorong BMEB agar semakin berkontribusi nyata pada pembangunan ekonomi nasional, dengan menjadikannya sebagai jurnal internasional dan referensi ilmiah terkemuka di bidang teori dan kebijakan ekonomi, moneter dan keuangan untuk negara berkembang.
Untuk menghubungkan berbagai pemikiran dalam memajukan ilmu pengetahuan dan memberdayakan perumusan kebijakan di era global, Bank Indonesia sejak tahun 2015 secara sistematis mendorong penguatan ekosistem riset akademis dan kebijakan di bidang ekonomi di tanah air. Salah satunya upaya dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas publikasi riset dan infrastruktur pendukungnya, termasuk peningkatan kualitas penyelenggaraan konferensi internasional. Sejak Juli 2019, BMEB menjadi salah satu jurnal ekonomi Indonesia yang telah terindeks scopus, hal tersebut merupakan bukti nyata pencapaian target Bank Indonesia Institute dalam menyediakan publikasi riset yang berkualitas.
"Pertama, memperkuat kerangka bauran kebijakan yang tidak hanya fokus pada stabilitas harga namun juga terhadap stabilitas sistem keuangan, dan sistem pembayaran," kata Perry yang dikutip di website BI, Jakarta, Jumat (28/9/2020).
Lalu lanjut, kedua memperkuat sinergi bauran kebijakan nasional untuk mendukung reformasi struktural, baik dari sisi kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan kebijakan lainnya. Ketiga, akselerasi pendalaman pasar keuangan, melalui penguatan infrastruktur pasar keuangan domestik yang saling terkoneksi. Keempat, penguatan digitalisasi sistem pembayaran sebagai tulang punggung dari kebijakan moneter, serta kelima, transformasi Bank Sentral tidak hanya terkait kebijakan, namun juga transformasi di bidang organisasi dan sumber daya manusia.
Dia melanjutkan mengenai knferensi internasional BMEB bukan hanya menjadi wadah refleksi atas kebijakan ekonomi dan teori ekonomi atas kondisi saat ini, namun juga refleksi bagi Bank Indonesia untuk beradaptasi di era digital. "Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini, selaras dengan aspirasi Bank Indonesia untuk memberi sumbangsih yang nyata pada perekonomian, melalui peningkatan kualitas riset akademis dan kebijakan, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul di bidang riset ekonomi," katanya.
Sebagai informasi, BMEB sebagai jurnal ilmiah merupakan katalis yang menghubungkan berbagai pemikiran untuk memajukan ilmu pengetahuan dan memberdayakan perumusan kebijakan di era global. Bank Indonesia akan terus mendorong BMEB agar semakin berkontribusi nyata pada pembangunan ekonomi nasional, dengan menjadikannya sebagai jurnal internasional dan referensi ilmiah terkemuka di bidang teori dan kebijakan ekonomi, moneter dan keuangan untuk negara berkembang.
Untuk menghubungkan berbagai pemikiran dalam memajukan ilmu pengetahuan dan memberdayakan perumusan kebijakan di era global, Bank Indonesia sejak tahun 2015 secara sistematis mendorong penguatan ekosistem riset akademis dan kebijakan di bidang ekonomi di tanah air. Salah satunya upaya dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas publikasi riset dan infrastruktur pendukungnya, termasuk peningkatan kualitas penyelenggaraan konferensi internasional. Sejak Juli 2019, BMEB menjadi salah satu jurnal ekonomi Indonesia yang telah terindeks scopus, hal tersebut merupakan bukti nyata pencapaian target Bank Indonesia Institute dalam menyediakan publikasi riset yang berkualitas.
(nng)