Geliat Srikandi UMKM
Sabtu, 12 September 2020 - 06:11 WIB
JAKARTA - Partisipasi perempuan dalam usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) mencapai 60% dari 57,83 juta UMKM di Indonesia. Namun sumbangan UMKM perempuan terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 9,1%. Ini menunjukkan peran perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata dalam membangun perekonomian.
Eksistensi perempuan tidak hanya terpaku dalam lingkungan domestik saja, tetapi juga bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negeri ini. Sosok perempuan pun dapat melakukan peran ganda untuk mencapai titik keseimbangan dalam tatanan keluarga. (Baca: MAhfud MD Kembali Tegaskan Pemerintah Tak Akan Menunda Pilkada 2020)
Hal ini bisa dilihat dari partisipasi perempuan dalam sektor bisnis yang selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Jika pada 2012 jumlah pegiat UMKM perempuan hanya 58%, saat ini mengalami peningkatan hingga 57,83 juta dengan lebih dari 60% dikelola oleh perempuan. Maka total pelaku usaha UMKM perempuan di Indonesia telah mencapai 37 juta.
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa UMKM telah terbukti mampu menjadi penggerak tumbuhnya ekonomi di Indonesia. Terlebih partisipasi perempuan yang menyumbang tercatat hingga 9,1% terhadap PDB dan 5% terhadap ekspor produk Indonesia.
Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS), kesetaraan berwirausaha antara perempuan dan laki-laki di Indonesi mendapat nilai terbaik se-Asia Pasifik. Hal ini pun ditegaskan oleh Pribudiarta Nur Sitepu, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA).
Saat ini persentase laki-laki Indonesia yang berwirausaha sebesar 14% dari total penduduk laki-laki dewasa. Adapun di kelompok perempuan, persentase wirausaha sedikit lebih tinggi, yakni 14,1%. (Baca juga: geger, Buruh Bangunan Ini Temukan Logam Diduga Kepingan Emas)
"Peran perempuan dalam dunia usaha memang lebih berani dibandingkan dengan laki-laki. Para perempuan wirausaha ini memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang luar biasa," ungkapnya di Jakarta kemarin.
Menurut Indeks Global Destination Cities, indeks pengusaha perempuan Indonesia menempati urutan ke-30 dengan sektor usaha 62,4%. Tentu saja Indonesia masih terbilang kalah unggul dari Singapura yang sebesar 92,6%, Selandia Baru dengan 74,2%, Swedia 71,3%, Kanada 70,9%, Amerika Serikat 70,8%, Portugal 69,1%, Australia 68,9%, Belgia 68,7%, Filipina 68%, dan Inggris 67,9%.
"Itu berarti Indonesia terpaut selisih jauh dari Singapura sekitar 30,2% dan pemerintah selalu membantu mendorong para pegiat UMKM dengan berbagai kemudahan seperti menyediakan ?kamar ekspor. Waktu itu kita sudah mencoba melakukan ekspor produk makanan ke China seperti keripik," urai Pribudiarta.
Eksistensi perempuan tidak hanya terpaku dalam lingkungan domestik saja, tetapi juga bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negeri ini. Sosok perempuan pun dapat melakukan peran ganda untuk mencapai titik keseimbangan dalam tatanan keluarga. (Baca: MAhfud MD Kembali Tegaskan Pemerintah Tak Akan Menunda Pilkada 2020)
Hal ini bisa dilihat dari partisipasi perempuan dalam sektor bisnis yang selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Jika pada 2012 jumlah pegiat UMKM perempuan hanya 58%, saat ini mengalami peningkatan hingga 57,83 juta dengan lebih dari 60% dikelola oleh perempuan. Maka total pelaku usaha UMKM perempuan di Indonesia telah mencapai 37 juta.
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa UMKM telah terbukti mampu menjadi penggerak tumbuhnya ekonomi di Indonesia. Terlebih partisipasi perempuan yang menyumbang tercatat hingga 9,1% terhadap PDB dan 5% terhadap ekspor produk Indonesia.
Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS), kesetaraan berwirausaha antara perempuan dan laki-laki di Indonesi mendapat nilai terbaik se-Asia Pasifik. Hal ini pun ditegaskan oleh Pribudiarta Nur Sitepu, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA).
Saat ini persentase laki-laki Indonesia yang berwirausaha sebesar 14% dari total penduduk laki-laki dewasa. Adapun di kelompok perempuan, persentase wirausaha sedikit lebih tinggi, yakni 14,1%. (Baca juga: geger, Buruh Bangunan Ini Temukan Logam Diduga Kepingan Emas)
"Peran perempuan dalam dunia usaha memang lebih berani dibandingkan dengan laki-laki. Para perempuan wirausaha ini memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang luar biasa," ungkapnya di Jakarta kemarin.
Menurut Indeks Global Destination Cities, indeks pengusaha perempuan Indonesia menempati urutan ke-30 dengan sektor usaha 62,4%. Tentu saja Indonesia masih terbilang kalah unggul dari Singapura yang sebesar 92,6%, Selandia Baru dengan 74,2%, Swedia 71,3%, Kanada 70,9%, Amerika Serikat 70,8%, Portugal 69,1%, Australia 68,9%, Belgia 68,7%, Filipina 68%, dan Inggris 67,9%.
"Itu berarti Indonesia terpaut selisih jauh dari Singapura sekitar 30,2% dan pemerintah selalu membantu mendorong para pegiat UMKM dengan berbagai kemudahan seperti menyediakan ?kamar ekspor. Waktu itu kita sudah mencoba melakukan ekspor produk makanan ke China seperti keripik," urai Pribudiarta.
Lihat Juga :
tulis komentar anda