Luhut Ingin Produk Ini Dapat Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Rabu, 16 September 2020 - 18:20 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi solusi untuk mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV 2020. Ekonomi kreatif di sini adalah pemanfaatan beragam produk buatan Indonesia.
Menurut data, Indonesia berada di urutan tiga dunia sebagai negara dengan kontribusi ekonomi kreatif terbesar terhadap PDB (produk domestik bruto) nasional sebesar 7,28%. Angka ini berada di bawah Amerika Serikat dan Korea Selatan. ( Baca juga:Sukses Tangani Covid, ADB Sebut 3 Negara Ini Akan Tumbuh Positif )
"Ini saya pikir perlu kita tingkatkan ke depan karena jumlah UMKM kita itu lebih dari 61 juta kelompok," ujar Luhut dalam peluncuran Bangga Buatan Indonesia Pernak Pernik Unik secara virtual, Rabu (16/9/2020).
Luhut menambahkan, dari 17 sektor ekonomi kreatif penyumbang PDB nasional, subsektor kriya menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB Indonesia. Diketahui, pada tahun 2019 sektor kriya nilainya menembus hingga USD892 juta atau naik 2,5% dari perolehan tahun 2018 sebesar USD874 juta.
"Oleh karena itu, ada program nasional Bangga Buatan Indonesia supaya kita dorong pertumbuhannya jauh lebih besar dari melalui tangan-tangan terampil yang mampu menghasilkan produk pernak-pernik yang berkualitas tinggi," kata Luhut. ( Baca juga:Mozambik Kutuk Eksekusi Wanita Telanjang yang Dituduh Milisi Al-Shabaab )
Pensiunan Jenderal TNI ini optimistis bahwa nilai tambah pernak-pernik akan semakin tinggi dengan disandingkan bersama penelitian dan teknologi. Hal tersebut penting agar nantinya produk kriya yang lahir dari tangan anak bangsa dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurutnya, produk kriya harus terletak secara strategis di berbagai etalase pusat perbelanjaan. Dengan demikian, konsumen dapat melihat langsung dan membeli produk dalam negeri.
"Saatnya kita dorong SDM kita untuk merangkul risetdan teknologi lebih tinggi. Ini semua agar Indonesia menjadi negara terdepan di Asia Tenggara dalam produksi pernak-pernik yang unik berbasis riset dan teknologi," ucapnya.
Menurut data, Indonesia berada di urutan tiga dunia sebagai negara dengan kontribusi ekonomi kreatif terbesar terhadap PDB (produk domestik bruto) nasional sebesar 7,28%. Angka ini berada di bawah Amerika Serikat dan Korea Selatan. ( Baca juga:Sukses Tangani Covid, ADB Sebut 3 Negara Ini Akan Tumbuh Positif )
"Ini saya pikir perlu kita tingkatkan ke depan karena jumlah UMKM kita itu lebih dari 61 juta kelompok," ujar Luhut dalam peluncuran Bangga Buatan Indonesia Pernak Pernik Unik secara virtual, Rabu (16/9/2020).
Luhut menambahkan, dari 17 sektor ekonomi kreatif penyumbang PDB nasional, subsektor kriya menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB Indonesia. Diketahui, pada tahun 2019 sektor kriya nilainya menembus hingga USD892 juta atau naik 2,5% dari perolehan tahun 2018 sebesar USD874 juta.
"Oleh karena itu, ada program nasional Bangga Buatan Indonesia supaya kita dorong pertumbuhannya jauh lebih besar dari melalui tangan-tangan terampil yang mampu menghasilkan produk pernak-pernik yang berkualitas tinggi," kata Luhut. ( Baca juga:Mozambik Kutuk Eksekusi Wanita Telanjang yang Dituduh Milisi Al-Shabaab )
Pensiunan Jenderal TNI ini optimistis bahwa nilai tambah pernak-pernik akan semakin tinggi dengan disandingkan bersama penelitian dan teknologi. Hal tersebut penting agar nantinya produk kriya yang lahir dari tangan anak bangsa dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurutnya, produk kriya harus terletak secara strategis di berbagai etalase pusat perbelanjaan. Dengan demikian, konsumen dapat melihat langsung dan membeli produk dalam negeri.
"Saatnya kita dorong SDM kita untuk merangkul risetdan teknologi lebih tinggi. Ini semua agar Indonesia menjadi negara terdepan di Asia Tenggara dalam produksi pernak-pernik yang unik berbasis riset dan teknologi," ucapnya.
(uka)
tulis komentar anda