BI Tahan Suku Bunga 4%, Belum Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi
Kamis, 17 September 2020 - 15:07 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 4,0%. Adapun, suku bunga yang ditahan dinilai belum bisa memaksimalkan pemulihan ekonomi Indonesia
"Tapi langkah BI menahan bunga acuan kurang bisa memaksimalkan pemulihan di sektor riil khususnya pelaku usaha umkm yang terdampak pandemi," ujar Ekonom Indef Bhima Yudistira saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Menurut dia BI sepertinya lebih mementingkan stabilitas di pasar keuangan dengan menjaga spread bunga acuan Fed Rate dan bunga acuan BI tetap lebar sehingga aliran dana asing di instrumen keuangan tetap aman. "Jika transmisi bunga acuan berjalan lambat ke bunga kredit ditambah BI menahan bunga maka sulit mengharapkan sektor riil dan penyaluran kredit akan pulih tahun ini," katanya.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ditahannya suku bunga ini untuk enekankan pada penguatan sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah. "Ini perlunya menjaga stabilitas rupiah tetap terjaga meskipun risiko meluasnya dampak covid-19. Ke depan akan terus dicermati dan mendorong pemulihan ekonomi," katanya.
Dia menambahkan saat ini terlihat ekonomi sudah membaik di bulan Juli. Hal ini terlihat dengan adanya aktivitas ekonomi yang sudah memulai membaik. "Kita memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah baik pusat dan daerah. Dan terus mempekruat stimulus fiskal dalam memulihkan," tandas dia.
"Tapi langkah BI menahan bunga acuan kurang bisa memaksimalkan pemulihan di sektor riil khususnya pelaku usaha umkm yang terdampak pandemi," ujar Ekonom Indef Bhima Yudistira saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Menurut dia BI sepertinya lebih mementingkan stabilitas di pasar keuangan dengan menjaga spread bunga acuan Fed Rate dan bunga acuan BI tetap lebar sehingga aliran dana asing di instrumen keuangan tetap aman. "Jika transmisi bunga acuan berjalan lambat ke bunga kredit ditambah BI menahan bunga maka sulit mengharapkan sektor riil dan penyaluran kredit akan pulih tahun ini," katanya.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ditahannya suku bunga ini untuk enekankan pada penguatan sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah. "Ini perlunya menjaga stabilitas rupiah tetap terjaga meskipun risiko meluasnya dampak covid-19. Ke depan akan terus dicermati dan mendorong pemulihan ekonomi," katanya.
Dia menambahkan saat ini terlihat ekonomi sudah membaik di bulan Juli. Hal ini terlihat dengan adanya aktivitas ekonomi yang sudah memulai membaik. "Kita memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah baik pusat dan daerah. Dan terus mempekruat stimulus fiskal dalam memulihkan," tandas dia.
(nng)
tulis komentar anda