Pemulihan Ekonomi Sudah Sedot Dana Rp240,9 Triliun, Terbanyak untuk Bansos
Kamis, 17 September 2020 - 18:38 WIB
JAKARTA - Pemerintah mencatat hingga 14 September 2020 realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp240,9 triliun. Secara persentase sudah mencapai 34,6 persen dari total anggaran sebesar Rp695,2 triliun.
Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional sekaligus Wakil Menteri (Wamen) BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar anggaran PEN dapat tersalurkan secara penuh dan tepat sasaran. Hal itu agar dapat mendongkrak kinerja ekonomi nasional ke depannya.
"Selama ekonomi susah ini tugas kami adalah membantu warga miskin dan UMKM. Penting untuk dipahami bahwa krisis ini adalah krisis kesehatan. Tugas kami di ekonomi adalah mengganjal krisis. Sambil menunggu krisis teratasi dengan baik, sudah ada Rp695,2 triliun dan harus dipercepat penyalurannya agar bisa membantu," kata Budi di Jakarta, Kamis (17/9/2020). (Baca juga: Resesi Sulit Dihindari, Ekonom Minta Fokus Juga ke Penanganan Wabah )
Dari data yang disebutkan, realisasi perlindungan sosial alias bansos menjadi paling besar yakni Rp120,36 triliun. Angka ini setara 59,03 persen dari pagu sebesar Rp203,90 triliun.
Untuk program UMKM realisasinya mencapai Rp58,67 triliun atau 47,52 persen. Sedangkan realisasi program sektoral kementerian dan lembaga (K/L) dan Pemda mencapai Rp26 triliun atau 24,46 persen.
Sementara realisasi dana kesehatan sebesar Rp16,31 triliun atau sebesar 18,36 persen dari pagu Rp87,5 triliun. Dan realisasi insentif bagi sektor bisnis atau usaha sebesar Rp19,77 triliun atau 16,39 persen dari total dana Rp120,6 triliun.
Sebelumnya, dia juga memaparkan realisasi anggaran di sektor ekonomi mencapai Rp87,58 triliun. Pihaknya menargetkan realisasi penanganan Covid-19 di sektor ekonomi bisa mencapai Rp100 triliun akhir bulan ini. Tujuannya dapat menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020. (Baca juga: Lima Daerah Ini Menjadi Prioritas Program Akomodasi Hotel Isolasi COVID-19 )
“Kita masih punya waktu 2 minggu lagi atau 2 minggu plus dua hari, yang Insha Allah kita akan kejar angkanya bisa mencapai Rp100 triliun,” katanya.
Lebih jauh, dia mencatat ada dua program besar yang menjadi fokus Satgas PEN sampai akhir September ini yakni Banpres Produktif bagi pelaku UMKM dan subsidi gaji bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Total pagu anggaran Banpres Produktif sebesar Rp22 triliun. Saat ini sudah tersalurkan Rp13 triliun atau 66 persen. “Banpres produktif sekitar Rp8,6 triliun, kita akan coba salurkan sampai akhir bulan,” ungkapnya.
Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional sekaligus Wakil Menteri (Wamen) BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar anggaran PEN dapat tersalurkan secara penuh dan tepat sasaran. Hal itu agar dapat mendongkrak kinerja ekonomi nasional ke depannya.
"Selama ekonomi susah ini tugas kami adalah membantu warga miskin dan UMKM. Penting untuk dipahami bahwa krisis ini adalah krisis kesehatan. Tugas kami di ekonomi adalah mengganjal krisis. Sambil menunggu krisis teratasi dengan baik, sudah ada Rp695,2 triliun dan harus dipercepat penyalurannya agar bisa membantu," kata Budi di Jakarta, Kamis (17/9/2020). (Baca juga: Resesi Sulit Dihindari, Ekonom Minta Fokus Juga ke Penanganan Wabah )
Dari data yang disebutkan, realisasi perlindungan sosial alias bansos menjadi paling besar yakni Rp120,36 triliun. Angka ini setara 59,03 persen dari pagu sebesar Rp203,90 triliun.
Untuk program UMKM realisasinya mencapai Rp58,67 triliun atau 47,52 persen. Sedangkan realisasi program sektoral kementerian dan lembaga (K/L) dan Pemda mencapai Rp26 triliun atau 24,46 persen.
Sementara realisasi dana kesehatan sebesar Rp16,31 triliun atau sebesar 18,36 persen dari pagu Rp87,5 triliun. Dan realisasi insentif bagi sektor bisnis atau usaha sebesar Rp19,77 triliun atau 16,39 persen dari total dana Rp120,6 triliun.
Sebelumnya, dia juga memaparkan realisasi anggaran di sektor ekonomi mencapai Rp87,58 triliun. Pihaknya menargetkan realisasi penanganan Covid-19 di sektor ekonomi bisa mencapai Rp100 triliun akhir bulan ini. Tujuannya dapat menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020. (Baca juga: Lima Daerah Ini Menjadi Prioritas Program Akomodasi Hotel Isolasi COVID-19 )
“Kita masih punya waktu 2 minggu lagi atau 2 minggu plus dua hari, yang Insha Allah kita akan kejar angkanya bisa mencapai Rp100 triliun,” katanya.
Lebih jauh, dia mencatat ada dua program besar yang menjadi fokus Satgas PEN sampai akhir September ini yakni Banpres Produktif bagi pelaku UMKM dan subsidi gaji bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Total pagu anggaran Banpres Produktif sebesar Rp22 triliun. Saat ini sudah tersalurkan Rp13 triliun atau 66 persen. “Banpres produktif sekitar Rp8,6 triliun, kita akan coba salurkan sampai akhir bulan,” ungkapnya.
(ind)
tulis komentar anda