Ini Alasan Industri Benang Jahit Tetap Kokoh di Tengah Pandemi
Jum'at, 18 September 2020 - 13:24 WIB
JAKARTA - Dalam industri tekstil , industri benang menjadi salah satu industri di Indonesia yang berdiri dengan kokoh meski diterpa pandemi. Direktur Utama PT Sanda Wahono Saputra mengatakan, ada beberapa alasan yang kemudian menopang berdirinya bisnis ini meski pandemi Covid-19 masih berjalan.
"Jadi, perusahaan kami kan spesifik di produk benang jahit. Market untuk benang jahit ini selalu ada, permintaannya selalu ada, dan di Indonesia pun, hanya sedikit pemain yang bergerak di produksi benang jahit ini," ungkap Wahono dalam IDX Channel Live di Jakarta, Jumat (18/9/2020).
(Baca Juga: Terdampak Pandemi Corona, Industri TPT Terancam Bangkrut )
Dia mengatakan, perusahaannya terus beradaptasi dengan berbagai permintaan customer. Untuk benang jahit, tantangannya terletak pada aneka ragam warna yang harus disesuaikan dengan kain atau produk yang akan diproduksi.
"Sekarang untuk benang jahit, fasilitas produksinya sudah lengkap mulai dari pewarnaan hingga finishing. Semua kami lakukan dari internal. Dan aplikasi benang jahit ini bisa digunakan untuk beragam produk, bisa baju, jeans, karpet, jok mobil, dan yang lainnya," ucap Wahono.
Sambung Wahono menambahkan, perusahaannya sangat concern dengan kestabilan dan ketersediaan warna, serta seberapa cepat pabriknya memproduksi request warna baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya. Saat ini, perusahaannya sudah memiliki lab warna dan bisa mencetak warna yang akurat.
(Baca Juga: Imbas Covid-19, Industri Tekstil dan Produk Tekstil Minus 1,24% )
"Yang paling penting dalam produk benang jahit adalah efisiensi penggunaannya, apakah dia bisa putus atau panas saat bergesekan dengan jarum. Jadi kami melakukan riset supaya benang tidak mudah putus dan tidak panas saat bergesekan dengan jarum," imbuhnya.
Wahono juga mengatakan bahwa ada kalanya dia menangani permintaan khusus atau produk yang dikembangkan secara khusus untuk customer tertentu. Terlebih, PT Sanda bergerak 100% di Indonesia, dari pulau Sumatera hingga Papua.
"Karakter customer tiap kota dan pulau berbeda, ada hal yang lebih diperhatikan oleh satu segmen customer tertentu, misal dari pulau tertentu ada yang suka benangnya lebih panjang daripada customer pulau lain," tuturnya.
"Jadi, perusahaan kami kan spesifik di produk benang jahit. Market untuk benang jahit ini selalu ada, permintaannya selalu ada, dan di Indonesia pun, hanya sedikit pemain yang bergerak di produksi benang jahit ini," ungkap Wahono dalam IDX Channel Live di Jakarta, Jumat (18/9/2020).
(Baca Juga: Terdampak Pandemi Corona, Industri TPT Terancam Bangkrut )
Dia mengatakan, perusahaannya terus beradaptasi dengan berbagai permintaan customer. Untuk benang jahit, tantangannya terletak pada aneka ragam warna yang harus disesuaikan dengan kain atau produk yang akan diproduksi.
"Sekarang untuk benang jahit, fasilitas produksinya sudah lengkap mulai dari pewarnaan hingga finishing. Semua kami lakukan dari internal. Dan aplikasi benang jahit ini bisa digunakan untuk beragam produk, bisa baju, jeans, karpet, jok mobil, dan yang lainnya," ucap Wahono.
Sambung Wahono menambahkan, perusahaannya sangat concern dengan kestabilan dan ketersediaan warna, serta seberapa cepat pabriknya memproduksi request warna baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya. Saat ini, perusahaannya sudah memiliki lab warna dan bisa mencetak warna yang akurat.
(Baca Juga: Imbas Covid-19, Industri Tekstil dan Produk Tekstil Minus 1,24% )
"Yang paling penting dalam produk benang jahit adalah efisiensi penggunaannya, apakah dia bisa putus atau panas saat bergesekan dengan jarum. Jadi kami melakukan riset supaya benang tidak mudah putus dan tidak panas saat bergesekan dengan jarum," imbuhnya.
Wahono juga mengatakan bahwa ada kalanya dia menangani permintaan khusus atau produk yang dikembangkan secara khusus untuk customer tertentu. Terlebih, PT Sanda bergerak 100% di Indonesia, dari pulau Sumatera hingga Papua.
"Karakter customer tiap kota dan pulau berbeda, ada hal yang lebih diperhatikan oleh satu segmen customer tertentu, misal dari pulau tertentu ada yang suka benangnya lebih panjang daripada customer pulau lain," tuturnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda