Dua Tahun Lagi, Pertamina Diramal Bakal Mengalami Krisis Keuangan

Sabtu, 19 September 2020 - 17:16 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Pengamat ekonomi energi dari Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menyatakan, salah satu penyebab Pertamina merugi adalah obligasi global (global bond). Ia menilai, utang obligasi itu yang membuat krisis keuangan di Pertamina.

"Seperti yang dikatakan oleh Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) , Pertamina hobi itu cuma utang-utang saja. Ini salah satu penyebab Pertamina merugi," Katanya dalam diskusi secara virtual, Sabtu (19/9/2020). ( Baca juga:Industri Mamin Sudah Melewati Periode 'Puasa' di Mei Lalu )

Ia memprediksi di tahun 2021 sampai 2023 Pertamina akan menghadapi krisis keuangan. Sebab, Pertamina harus membayar global bond yang sudah jatuh tempo.

"Sebenarnya, masa-masa kritis di tahun ini dan tahun depan karena akan membayar utang yang cukup besar," jelasnya.

Selain itu, Yusri menyoroti pembelian blok migas yang dilakukan oleh Pertamina. Menurutnya, ada kecenderungan mark up dalam akuisisi pembelian blok migas. ( Baca juga:Dituduh Mencuri, 3 Bocah Iran Akan Dihukum Potong 4 Jari )

"Blok migas itu ada tanda kutip yang dituduhkan Ahok. Apalagi produksi blok migas itu juga tidak baik hasilnya. Kebijakan aneh-aneh harusnya diperiksa KPK," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More