Menhub Pastikan Proyek Bandara dan Pelabuhan di Labuan Bajo Tetap Berjalan
Minggu, 20 September 2020 - 16:35 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan proyek pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi tetap berjalan meski di tengah pandemi Covid-19.
"Hari ini saya meninjau beberapa proyek pembangunan dan pengembangan Bandara Komodo, Pelabuhan Multipurpose dan Pelabuhan Labuan Bajo untuk memastikan proyek tetap berjalan, namun dalam pelaksanaannya harus mematuhi protokol kesehatan," ujar Menhub Budi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (20/9/2020).
(Baca Juga: Kemenhub Mati-matian Menghidupkan Program Tol Laut)
Menurutnya, pembangunan infrastruktur khususnya dalam sektor transportasi harus dilanjutkan karena dapat membantu percepatan ekonomi nasional dengan menciptakan lapangan kerja baru hingga membuka konektivitas antarwilayah. Ditambah, Labuan Bajo merupakan salah satu kawasan wisata super prioritas yang dapat menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara pada masa yang akan datang.
"Pembangunan ini perlu dilanjutkan meski di tengah pandemi agar dapat membantu membangkitkan perekonomian nasional dengan konektivitas yang semakin terbuka. Sehingga kawasan wisata super priortas seperti Labuan Bajo, Mandalika dan lainnya bisa semakin menarik wisatawan lokal hingga mancanegara," jelas Menhub Budi.
Menhub menambahkan, proyek pembangunan bandara dan pelabuhan ini juga sejalan dengan program padat karya yang dapat menyerap tenaga kerja dari daerah. "Selain itu, proyek pembangunan bandara dan pelabuhan Labuan Bajo sudah dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian PUPR, Kemenpar, dan pemerintah daerah terkait dengan kesiapan konektivitas antara simpul transportasi dengan area pariwisata," katanya.
Dalam tinjauannya di Bandara Komodo, Menhub mengecek seluruh area dari mulai keberangkatan, kedatangan, ruang tunggu, hingga runway. Adapun progres pengembangan Bandara Komodo saat ini yang dilakukan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) yaitu pemotongan bukit, pembebasan lahan yang sudah mencapai tahap akhir serta perpanjangan runway 200 x 45 m dari semula 2.250 m akan menjadi 2.750 m.
Begitupun dengan Pelabuhan Multipurpose yang dibangun untuk melayani kapal curah air dan peti kemas dengan bobot 5000-10.000 DWT dengan luas pelabuhan lebih dari 6 hektare, dirinya mengecek ke seluruh area pembangunan.
Menhub Budi menyatakan bahwa pelabuhan ini dibangun untuk mengoptimalkan pergerakan logistik di Labuan Bajo sehingga pendistribusiannya bisa berjalan lebih cepat dan lancar. Selain itu juga Menhub Berharap pembangunan tersebut dapat dipercepat sehingga selesai tepat waktu.
"Hari ini saya meninjau beberapa proyek pembangunan dan pengembangan Bandara Komodo, Pelabuhan Multipurpose dan Pelabuhan Labuan Bajo untuk memastikan proyek tetap berjalan, namun dalam pelaksanaannya harus mematuhi protokol kesehatan," ujar Menhub Budi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (20/9/2020).
(Baca Juga: Kemenhub Mati-matian Menghidupkan Program Tol Laut)
Menurutnya, pembangunan infrastruktur khususnya dalam sektor transportasi harus dilanjutkan karena dapat membantu percepatan ekonomi nasional dengan menciptakan lapangan kerja baru hingga membuka konektivitas antarwilayah. Ditambah, Labuan Bajo merupakan salah satu kawasan wisata super prioritas yang dapat menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara pada masa yang akan datang.
"Pembangunan ini perlu dilanjutkan meski di tengah pandemi agar dapat membantu membangkitkan perekonomian nasional dengan konektivitas yang semakin terbuka. Sehingga kawasan wisata super priortas seperti Labuan Bajo, Mandalika dan lainnya bisa semakin menarik wisatawan lokal hingga mancanegara," jelas Menhub Budi.
Menhub menambahkan, proyek pembangunan bandara dan pelabuhan ini juga sejalan dengan program padat karya yang dapat menyerap tenaga kerja dari daerah. "Selain itu, proyek pembangunan bandara dan pelabuhan Labuan Bajo sudah dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian PUPR, Kemenpar, dan pemerintah daerah terkait dengan kesiapan konektivitas antara simpul transportasi dengan area pariwisata," katanya.
Dalam tinjauannya di Bandara Komodo, Menhub mengecek seluruh area dari mulai keberangkatan, kedatangan, ruang tunggu, hingga runway. Adapun progres pengembangan Bandara Komodo saat ini yang dilakukan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) yaitu pemotongan bukit, pembebasan lahan yang sudah mencapai tahap akhir serta perpanjangan runway 200 x 45 m dari semula 2.250 m akan menjadi 2.750 m.
Begitupun dengan Pelabuhan Multipurpose yang dibangun untuk melayani kapal curah air dan peti kemas dengan bobot 5000-10.000 DWT dengan luas pelabuhan lebih dari 6 hektare, dirinya mengecek ke seluruh area pembangunan.
Menhub Budi menyatakan bahwa pelabuhan ini dibangun untuk mengoptimalkan pergerakan logistik di Labuan Bajo sehingga pendistribusiannya bisa berjalan lebih cepat dan lancar. Selain itu juga Menhub Berharap pembangunan tersebut dapat dipercepat sehingga selesai tepat waktu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda