Manfaatkan Energi Bersih, Apa Saja Langkah-Langkah Pemerintah?

Rabu, 23 September 2020 - 09:26 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan langkah-langkah strategis pemanfaatan energi bersih yang telah dilakukan Indonesia dalam pertemuan The 11th Clean Energy Ministerial Meeting (CEM11) and The 5th Mission Innovation (MI-5) yang digelar secara virtual.

Arifin menyampaikan, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang sangat besar. Dengan potensi energi terbarukan yang mencapai 400 giga watt (GW), pengaturan suplai dan penggunaan energi menjadi penting untuk dilakukan.

"Kami memiliki potensi energi terbarukan yang besar, mencapai 400 GW. Dan sangat penting bagi kami untuk mengatur sistem pemanfaatan energi. Kami melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatur (pemanfaatan) energi ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/9/2020).



Langkah pertama adalah optimalisasi penggunaan sumber energi domestik. Dalam hal ini adalah mendorong penggunaan energi terbarukan, misalnya dengan mengganti pembangkit listrik tenaga diesel dengan sumber energi bersih, seperti gas dan energi terbarukan.

"PT PLN tengah meluncurkan program konversi dari pembangkit listrik bertenaga diesel menjadi energi terbarukan dengan kapasitas 2 GW di lebih dari 2.000 lokasi di seluruh negeri," jelas Arifin. ( Baca juga:PN Jakarta Pusat Menangkan MNC Sekuritas, Gugatan Tugure Tak Dikabulkan )

Langkah kedua, lanjut Arifin, adalah melakukan efisiensi energi, baik di sisi suplai maupun permintaan (demand). Efisiensi dilakukan dengan mendorong implementasi target efisiensi energi pada gedung dan industri.

Selanjutnya, Arifin menyebutkan, Indonesia juga mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dari 84,3% menjadi 98,8%, khususnya untuk mendukung program elektrifikasi di daerah terluar dan terpencil.

"Saat ini kami sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung terbesar di Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 megawatt (MW). Proyek ini akan meningkatkan bauran energi di sistem kelistrikan Jawa-Bali secara signifikan," jelasnya.

Selain itu, Indonesia juga mengembangkan terobosan dalam mengurangi emisi dari pembangkit listrik dengan sumber energi batubara. "Kami juga mendorong penggunaan clean coal technology dan biomass co-firing with coal untuk mengurangi emisi," imbuhnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More