Bocoran BI, ada 4 Perusahaan China Siap Relokasi ke Jabar
Rabu, 23 September 2020 - 13:08 WIB
JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menyampaikan bahwa aliran modal dan investasi di Indonesia masih dalam kondisi surplus meski pandemi Covid-19 masih berlangsung. Dia menambahkan, ada potensi relokasi empat perusahaan asal China ke wilayah Jawa Barat.
(Baca Juga: Pemerintah Diingatkan agar Tak Sembarang Bikin Lembaga Investasi Baru) "Kabar baiknya, ada empat perusahaan China yang akan realokasi ke wilayah Jawa Barat, dengan total investasi USD600 juta," ungkap Dody dalam webinar Kick Off West Java Economic Society di Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan ini bergerak di bidang otomotif dan elektronik. "Saya berharap ini segera terwujud. Kami juga mengimbau kepada bapak-ibu dan para stakeholders agar bisa menjaga iklim usaha untuk meningkatkan daya tarik investasi di Jabar," ujar Dody.
Dia mengatakan, BI ingin meyakinkan bahwa perekonomian Indonesia punya ketahanan yang cukup baik. Bahkan, lanjut dia, jika dibandingkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik daripada negara-negara ASEAN lainnya.
(Baca Juga: Menangkap Peluang Relokasi Pabrik dari China dengan Permudah Investasi)
"Fundamentalnya terus kita jaga, kita memiliki dukungan sinergi dan kredibilitas kebijakan yang baik, dan pijakan makro ekonomi dengan fundamental kuat. Kita harus tetap optimis mendukung pemulihan," tuturnya.
(Baca Juga: Pemerintah Diingatkan agar Tak Sembarang Bikin Lembaga Investasi Baru) "Kabar baiknya, ada empat perusahaan China yang akan realokasi ke wilayah Jawa Barat, dengan total investasi USD600 juta," ungkap Dody dalam webinar Kick Off West Java Economic Society di Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan ini bergerak di bidang otomotif dan elektronik. "Saya berharap ini segera terwujud. Kami juga mengimbau kepada bapak-ibu dan para stakeholders agar bisa menjaga iklim usaha untuk meningkatkan daya tarik investasi di Jabar," ujar Dody.
Dia mengatakan, BI ingin meyakinkan bahwa perekonomian Indonesia punya ketahanan yang cukup baik. Bahkan, lanjut dia, jika dibandingkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik daripada negara-negara ASEAN lainnya.
(Baca Juga: Menangkap Peluang Relokasi Pabrik dari China dengan Permudah Investasi)
"Fundamentalnya terus kita jaga, kita memiliki dukungan sinergi dan kredibilitas kebijakan yang baik, dan pijakan makro ekonomi dengan fundamental kuat. Kita harus tetap optimis mendukung pemulihan," tuturnya.
(fai)
tulis komentar anda