Menangkap Peluang Relokasi Pabrik dari China dengan Permudah Investasi

Kamis, 17 September 2020 - 09:03 WIB
loading...
Menangkap Peluang Relokasi...
Banyaknya industri yang hengkang dari China menjadi momentum untuk merebut hati para pemilik modal merelokasi pabriknya ke Indonesia. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah berobsesi menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi . Berbagai kemudahan pun ditawarkan ke investor asing agar menanamkan modalnya ke Tanah Air.

Banyaknya industri yang hengkang dari China menjadi momentum untuk merebut hati para pemilik modal merelokasi pabriknya ke Indonesia. Memang, Indonesia harus bekerja keras meyakinkan investor yang selama ini lebih memilih Vietnam dalam merelokasi pabriknya dari China. (Baca: Sifat Malu Adalah Kunci dari Semua Kebaikan)

Pemerintah mengklaim telah membuahkan hasil. Sebagaimana data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), hingga saat ini ada 143 pabrik yang siap relokasi ke Indonesia. Sebanyak 143 pabrik tersebut berpotensi menyerap tenaga kerja 300.000 orang.

“Kita ingin menggantikan posisi China sebagai tujuan investasi . Data dari BKPM terdapat 143 perusahaan yang memiliki rencana relokasi investasi ke Indonesia," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam diskusi virtual kemarin.

Menurut dia, yang serius merelokasi pabriknya ke Indonesia adalah Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Hal ini akan terus bertambah seiring dengan perizinan investasi yang tidak lagi sulit di Indonesia.

Airlangga optimistis pandemi korona (Covid-19) ini memberikan pelajaran berharga bagi setiap negara. Di antaranya rantai pasok barang tidak bisa terpusat di satu negara. Untuk itu peluang investasi juga bakal jadi fokus Indonesia dalam memulihkan ekonomi Indonesia.

“Untuk mengatasi tantangan eksternal dan internal, guna menangkap peluang relokasi investasi dari China ke Asia Tenggara, pemerintah menyadari pentingnya investasi dan daya saing Indonesia,” jelasnya.

Untuk itu pemerintah fokus memperbaiki dan membangun ekosistem yang baik untuk menarik lebih banyak investasi. Salah satunya pembebasan lahan yang kerap dikeluhkan investor tidak lagi menjadi beban.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan investor tidak usah pusing dengan perizinan. “Jadi kita bisa bersaing dengan negara lain, para investor asing dan lokal yang ingin masuk sudah tidak perlu lagi pusing membebaskan tanah. Karena tanahnya sudah tersedia, langsung diurus BKPM, dan sudah disiapkan,” ujar Erick. (Baca juga: Ketika Tukang Gade Cari Utangan Buat Nambah Modal)

Dia mencontohkan dukungan pemerintah dalam menarik investasi tersebut terlihat dari masifnya pembangunan kawasan investasi di Batang, Jawa Tengah. Sepanjang 4.000 lahan dihubungkan langsung dengan infrastruktur pendukung seperti jalan, listrik, dan sumber air.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1685 seconds (0.1#10.140)