Food Estate Perlu Teknologi yang Tepat

Kamis, 24 September 2020 - 10:35 WIB
Pada kesempatan itu Jokowi mengingatkan pentingnya rumusan rencana induk pelaksanaan food estate. Dengan begitu keseluruhan dari berbagai aspek bisa dilihat dan bisa segera diselesaikan.

“Baik untuk yang di daerah irigasi di Kalimantan Tengah seluas 148.000 hektare (ha). Ini yang dipakai untuk tanam padi. Dan juga yang lahan yang di luar, non irigasi seluas 622.000 ha. Ini dikembangkan untuk tanaman singkong jagung dan lain-lainnya serta peternakan,” pungkasnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengaku siap melakukan pengawalan secara ketat dengan menguatkan kerjasama antar lembaga dan kementerian terkait. “Kerjasama di lapangan sangat ketat tidak ada yang berjalan sendiri dan semua saling topang satu dengan yang lain,” ujar Mentan, kemarin.

Di lapangan, kata Mentan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan menguatkan aneka ragam tanaman pangan seperti subsektor hortikukultura, perkebunan dan peternakan. “Komoditi kita kan bukan hanya padi saja, tetapi ada hortikultura, ada perkebunan dan ada peternakan. Insya Allah penggarapan lahan 30.000 ha akan dilakukan bulan depan dan dilanjutkan dengan penanaman,” katanya. (Lihat videonya: Gelar Habib, Asal Muasal dan Sejarahnya di Indonesia)

Secara teknis, pecan pertama di bulan Oktober akan dilakukan penggarapan lahan dengan menggunakan alat mesin pertanian traktor, drone dan deretan mesin-mesin lainnya. Rencananya, penggarapan ini dipimpin langsung Presiden Jokowi. (Dita Angga Rusiana)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More