Jadi Prioritas Pemerintah, 1,3 Juta Tenaga Medis Akan Disuntik Vaksin Corona
Jum'at, 25 September 2020 - 16:43 WIB
JAKARTA - Pemerintah tengah menyiapkan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengadaan vaksin Covid-19 dan pelaksanaan imunisasi massal. Dalam rancangan tersebut, pemerintah akan memprioritaskan sebanyak 1,3 juta vaksin bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 untuk disuntik vaksin corona .
"Roadmap-nya ini sudah dipersiapkan, ada yang di garda terdepan sejumlah 1,3 juta. Kemudian ada (untuk) pelayanan publik ada aparatur negara," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam video virtual, Jumat (25/9/2020).
Menurut dia pemerintah akan melakukan pengadaan sebanyak 86 juta vaksin. Lalu, vaksinasi akan dilakukan secara beberapa tahap, dengan menyasar sejumlah kelompok yang dinilai membutuhkan vaksin covid-19.
"Ada juga tahap pertama, kedua, dan ketiga yang sudah disiapkan untuk disiapkan total 86 juta daripada penerima yang dibagi menjadi usia produktif, kelompok komorbid (penyakit penyerta) dan peserta BPJS dari penerima bantuan iuran," jelasnya.
Meski rata-rata tingkat keberhasilan vaksinasi ini hanya mencapai 40%, upaya pengadaan vaksin ini tidak bisa disebut sebagai kerugian negara. Hal ini dikarenakan pengadaan vaksin merupakan bagian dari penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
"Saat ini Indonesia bersama dengan sejumlah negara sudah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 sesuai dengan kebutuhan di masing-masing negara. Bahkan Indonesia masuk di dalam daftar negara yang sudah menyiapkan dosis mendekati satu kali dari per kapita," tandasnya.
"Roadmap-nya ini sudah dipersiapkan, ada yang di garda terdepan sejumlah 1,3 juta. Kemudian ada (untuk) pelayanan publik ada aparatur negara," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam video virtual, Jumat (25/9/2020).
Menurut dia pemerintah akan melakukan pengadaan sebanyak 86 juta vaksin. Lalu, vaksinasi akan dilakukan secara beberapa tahap, dengan menyasar sejumlah kelompok yang dinilai membutuhkan vaksin covid-19.
"Ada juga tahap pertama, kedua, dan ketiga yang sudah disiapkan untuk disiapkan total 86 juta daripada penerima yang dibagi menjadi usia produktif, kelompok komorbid (penyakit penyerta) dan peserta BPJS dari penerima bantuan iuran," jelasnya.
Meski rata-rata tingkat keberhasilan vaksinasi ini hanya mencapai 40%, upaya pengadaan vaksin ini tidak bisa disebut sebagai kerugian negara. Hal ini dikarenakan pengadaan vaksin merupakan bagian dari penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
"Saat ini Indonesia bersama dengan sejumlah negara sudah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 sesuai dengan kebutuhan di masing-masing negara. Bahkan Indonesia masuk di dalam daftar negara yang sudah menyiapkan dosis mendekati satu kali dari per kapita," tandasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda