Pekan Depan, Ventilator Buatan Indonesia Siap Diproduksi Massal

Selasa, 05 Mei 2020 - 13:55 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro. Foto/Dok.
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan saat ini, Indonesia telah berhasil membuat ventilator berstandar WHO. Pembuatan ventilator ini untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Keberhasilan ini, kata Bambang, membuat pemerintah siap memproduksi massal ventilator buatan Indonesia, yang akan dilakukan mulai pekan depan.

"Kami sudah lihat ada beberapa rancangan ventilator yang telah masuk ke tahapan uji klinik. Kami harap uji klinik bisa selesai pekan ini. Sehingga pekan depan sudah mulai produksi," ujar Bambang dalam rapat gabungan bersama Komisi VI, Komisi VII, dan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, (5/5/2020).



Dia mengatakan berdasarkan data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dari 28 usulan pembuatan ventilator, ada empat yang sudah menyelesaikan pengujian alat dan ketahanan di Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan alias BPFK Kementerian Kesehatan.

Empat purwarupa yang sudah selesai uji alat antara lain berasal dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung-Universitas Padjadjaran-Salman, Dharma Group, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

"Ada perbedaan di antara empat prototype tersebut, ada yang berbasis CPAP dan ada yang ambu bag. Model yang berbasis CPAP dapat digunakan dalam keadaan darurat, namun lebih sering dipakai dalam kondisi non darurat," katanya.

Bambang mengatakan pihaknya akan terus berupaya melakukan penelitian untuk bisa memproduksi ventilator untuk ruang ICU.

Mereka nantinya akan bekerjasama dengan industri dan BBPT. Produksi massal ini ditargetkan sebanyak 100 unit per pekan per pabrik. Dengan demikian, Bambang berharap kebutuhan ventilator bisa mencapai 1.000 unit ventilator CPAP dan 700 unit ambu bag, bisa dipenuhi.

Industri yang tercatat akan memproduksi ventilator antara lain: PT Indofarma, PT Pindad, PT GTM, PT EMB, CV Bartec untuk prototype UI; PT Pindad, PT DI, PT LEN, PT Pura Barutama untuk purwarupa ITB-Unpad-Salman; serta PT Darma Precission Tools untuk ventilator Dharma Group.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Engko Sosialine Magdalene mengatakan baru dua purwarupa yang menyelesaikan uji performa di BPFK, yaitu dari UI dan ITB-Unpad-Salman.

"Dari dua yang lolos uji performa, baru ventilator ITB-Unpad-Salman yang memulai tahapan uji klinik. Kalau lancar, diharapkan pekan ini selesai, sehingga bisa masuk tahap berikutnya," katanya.
(bon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More