Bank Dunia Nilai Pemulihan Ekonomi Indonesia Lamban
Selasa, 29 September 2020 - 23:03 WIB
JAKARTA - Bank Dunia merilis data Containment to Recovery yang disebutkan bahwa Indonesia justru mengandalkan kebijakan yang lunak untuk mengendalikan kasus Covid-19. Hal ini akan berdampak semakin banyaknya sektor informal yang menderita.
"Indonesia menghadapi prospek pemulihan ekonomi yang tidak merata dan tidak stabil," ujar Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Matoo, dalam siaran pers yang diterima, Selasa (29/9/2020). (Baca juga: Alat Deteksi COVID-19 Buatan UGM Bisa Bantu Pemulihan Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi )
Kata dia, pemulihan yang belum merata di tahun depan karena sejumlah sektor ekonomi masih akan terpukul di 2021. Utamanya terkait sektor informal dan jasa.
"Pemulihannya akan berbentuk K? Saya bahkan tidak bisa membayangkannya, dan pemulihan mungkin tidak seimbang. Sektor-sektor informal, jasa, terpukul paling keras serta kemiskinan di Indonesia," jelasnya. (Baca juga: Pegangan! Indonesia Bakal Dihantam Badai Kemiskinan dan Pengangguran )
Matoo juga memperkirakan vaksin Covid-19 tidak akan tersedia dalam waktu dekat ini. Sehingga, dia merekomendasikan kepada pemerintah untuk memperbaiki ekonomi sembari menunggu vaksin. "Lebih mudah untuk menghidupkan kembali ekonomi, tunggu vaksin, dan coba lah perbaiki kapasitas uji dan tracing," tandasnya.
"Indonesia menghadapi prospek pemulihan ekonomi yang tidak merata dan tidak stabil," ujar Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Matoo, dalam siaran pers yang diterima, Selasa (29/9/2020). (Baca juga: Alat Deteksi COVID-19 Buatan UGM Bisa Bantu Pemulihan Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi )
Kata dia, pemulihan yang belum merata di tahun depan karena sejumlah sektor ekonomi masih akan terpukul di 2021. Utamanya terkait sektor informal dan jasa.
"Pemulihannya akan berbentuk K? Saya bahkan tidak bisa membayangkannya, dan pemulihan mungkin tidak seimbang. Sektor-sektor informal, jasa, terpukul paling keras serta kemiskinan di Indonesia," jelasnya. (Baca juga: Pegangan! Indonesia Bakal Dihantam Badai Kemiskinan dan Pengangguran )
Matoo juga memperkirakan vaksin Covid-19 tidak akan tersedia dalam waktu dekat ini. Sehingga, dia merekomendasikan kepada pemerintah untuk memperbaiki ekonomi sembari menunggu vaksin. "Lebih mudah untuk menghidupkan kembali ekonomi, tunggu vaksin, dan coba lah perbaiki kapasitas uji dan tracing," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda