Pandemi Corona Bikin Kesadaran Investasi Masyarakat Meningkat

Rabu, 07 Oktober 2020 - 14:26 WIB
Ilustrasi Foto/Dok SINDOphoto/Ali Masduki
JAKARTA - Pandemi virus corona membuat kesadaran generasi muda untuk mengelola keuangan meningkat. Salah satunya peningkatan kesadaran untuk mulai berinvestasi.

Perencana Keuangan Andhika Diskartes mengatakan, kesadaran untuk memulai investasi muncul saat pandemi. Hal ini dikarenakan masyarakat mulai merasakan dampak dari pandemi virus corona pada keuangan mereka.

Sebelumnya, masyarakat masih cuek untuk mulai berinvestasi, karena mereka merasa keuangannya baik-baik saja. Padahal akibat pandemi, ada banyak masyarakat yang terkena pemotongan gaji hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (Baca juga: Kena PHK? Pantengin Lowongan Kerja, 10 Posisi Ini Bakal Banyak Dicari )



“Begitu pandemi ini muncul, orang mulai mengelola duit, mulai soal investing. Ketika modeling ini muncul, orang yang mengelola keuangan, sebelumnya habit ini belum terbangun karena oh iya saya baik-baik saja, saya enggak ada masalah dengan kehidupan yang selama ini terjadi,” ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu (6/10/2020).

Menurut Andhika, sebelum pandemi banyak masyarakat yang masih meminjam uang bank untuk kebutuhan konsumtif. Padahal tanpa disadari, lukuiditas yang dimiliki tidak setinggj gaya hidupnya.

“Sudah lah ambil uang ke bank, untuk hal konsumtif dan sebagainya, tanpa ada likduitas yang cukup tinggi. Gaya hidupnya tinggi, likuditasnya rendah,” jelasnya.

Sebenarnya, lanjut Andhika, jika kondisi keuangan dalam kondisi normal tidak menjadi masalah. Karena tidak ada PHK dan juga pengurangan gaji.

“Nah itu sebenarnya masalah yang muncul di 2020. Sebetulnya, kalau income orang itu sama, enggak ada penurunan, maka hal itu enggak jadi masalah. Faktanya enggak begitu, pengurangan gaji muncul, PHK muncul dan berbagai konflik keuangan muncul akhirnya jadi bom waktu,” urainya. (Baca juga: Investor Makin Optimistis Setelah UU Cipta Kerja Diketok Palu )

Menurut Andhika, hal ini menjadi tamparan positif bagi para investor pemula. Pasalnya, masyarakat bisa mengetahui dampak dari gaya hidup yang tinggi jika tak disertai oleh likuditas yang seimbang.

“Langsung naik 12% akhirnya bom waktu terjadi. Akhirnya habitnya baru terasa sekarang. Ini jadi tamparan positif buat teman-teman yang belajar investasi. Jadi tahu, oh iya manajemen duit itu penting, karena kalau enggak mereka merepotkan sekelilingnya gitu," tukasnya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More