Makanan dan Minuman Dorong Kenaikan Penjualan Eceran
Kamis, 08 Oktober 2020 - 10:29 WIB
JAKARTA - Penjualan eceran terus membaik ditopang sebagian besar kelompok barang. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2020 yang tumbuh -9,2% (yoy), membaik dari -12,3% (yoy) pada Juli 2020.
Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjarnako mengatakan, perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan penjualan kelompok makanan, minuman , dan tembakau tumbuh positif. Pertumbuhan itu sejalan dengan implementasi adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang mendorong aktivitas masyarakat. ( Baca juga:OJK Tanamkan Literasi Keuangan kepada Anak-Anak yang Baru Melek Baca )
"Perbaikan kinerja penjualan eceran diindikasikan berlanjut pada September 2020, terutama ditopang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang tetap tumbuh positif. Pertumbuhan IPR September 2020 diprakirakan sebesar -7,3% (yoy), membaik dari -9,2% (yoy) pada Agustus 2020," kata Onny, di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Kelompok makanan, minuman dan tembakau diperkirakan tetap tumbuh positif dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Kelompok barang lain yang penjualannya tumbuh membaik adalah kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan kelompok barang lain, khususnya subkelompok sandang dan kelompok suku cadang dan aksesori. ( Baca juga:Pangeran Arab Saudi: Riyadh Dukung Palestina, tapi Bukan Para Pemimpinnya )
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (November 2020) diprakirakan menurun, sedangkan pada enam bulan mendatang (Februari 2021) meningkat. Indikasi penurunan harga pada November 2020 tersebut terlihat dari indeks ekspektasi harga umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 132,5, lebih rendah dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 133,7.
Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang sebesar 166,9, lebih tinggi dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 157,7. Responden memperkirakan penurunan harga pada November 2020 didorong oleh distribusi barang yang semakin lancar, sedangkan kenaikan harga pada enam bulan mendatang didorong oleh hari besar keagamaan nasional.
Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjarnako mengatakan, perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan penjualan kelompok makanan, minuman , dan tembakau tumbuh positif. Pertumbuhan itu sejalan dengan implementasi adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang mendorong aktivitas masyarakat. ( Baca juga:OJK Tanamkan Literasi Keuangan kepada Anak-Anak yang Baru Melek Baca )
"Perbaikan kinerja penjualan eceran diindikasikan berlanjut pada September 2020, terutama ditopang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang tetap tumbuh positif. Pertumbuhan IPR September 2020 diprakirakan sebesar -7,3% (yoy), membaik dari -9,2% (yoy) pada Agustus 2020," kata Onny, di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Kelompok makanan, minuman dan tembakau diperkirakan tetap tumbuh positif dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Kelompok barang lain yang penjualannya tumbuh membaik adalah kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan kelompok barang lain, khususnya subkelompok sandang dan kelompok suku cadang dan aksesori. ( Baca juga:Pangeran Arab Saudi: Riyadh Dukung Palestina, tapi Bukan Para Pemimpinnya )
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (November 2020) diprakirakan menurun, sedangkan pada enam bulan mendatang (Februari 2021) meningkat. Indikasi penurunan harga pada November 2020 tersebut terlihat dari indeks ekspektasi harga umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 132,5, lebih rendah dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 133,7.
Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang sebesar 166,9, lebih tinggi dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 157,7. Responden memperkirakan penurunan harga pada November 2020 didorong oleh distribusi barang yang semakin lancar, sedangkan kenaikan harga pada enam bulan mendatang didorong oleh hari besar keagamaan nasional.
(uka)
tulis komentar anda