OJK Tanamkan Literasi Keuangan kepada Anak-Anak yang Baru Melek Baca
loading...
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah dan senantiasa akan mendorong berbagai program untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat dalam rangka mensejahterakan masyarakat di masa yang akan datang.
Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Anto Prabowo mengatakan, program literasi keuangan yang dilakukan oleh OJK tidak hanya ditujukan kepada orang dewasa, akan tetapi juga kepada anak usia dini. ( Baca juga:Pengusaha: Buruh Daripada Mogok dan Demo, Mending ke MK Saja )
"OJK bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, kantor regional/kantor OJK, Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan pihak-pihak terkait di daerah melaksanakan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan," kata Anto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Kata dia, OJK pun meluncurkan seri buku literasi keuangan tingkat PAUD. Buku itu memiliki tiga tema utama, yaitu saving, sharing, dan spending.
"Buku ini disusun dengan cerita yang menyenangkan dan dekat dengan berbagai kejadian yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari sehingga mudah dicerna oleh siswa PAUD," katanya.
Dia menambahkan distribusi buku PAUD kedepannya akan dilakukan melalui kolaborasi bersama pegiat literasi PAUD dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Buku ini juga dilengkapi dengan panduan bagi guru dan orang tua siswa mengenai cara menggunakan buku seri literasi keuangan ini serta dilengkapi dengan berbagai aktivitas pendukung untuk siswa," bebernya. ( Baca juga:DPR Batasi Tamu yang Masuk ke Kompleks Senayan )
Dalam kelompok pegiat literasi PAUD tersebut terdapat pengurus Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Pusat yang juga mengelola beberapa sekolah PAUD di Jakarta. Bersama HIMPAUDI ini, OJK akan mendistribusikan buku PAUD baik ke PAUD maupun Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di seluruh Indonesia.
Distribusi buku itu didahului pelaksanaan training of trainers (ToT) bagi guru/pendidik dan orang tua untuk melatih dan mengajar guru/pendidik dan orang tua dalam menggunakan buku seri literasi keuangan dengan menggunakan metode read aloud (mendongeng).
Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Anto Prabowo mengatakan, program literasi keuangan yang dilakukan oleh OJK tidak hanya ditujukan kepada orang dewasa, akan tetapi juga kepada anak usia dini. ( Baca juga:Pengusaha: Buruh Daripada Mogok dan Demo, Mending ke MK Saja )
"OJK bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, kantor regional/kantor OJK, Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan pihak-pihak terkait di daerah melaksanakan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan," kata Anto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Kata dia, OJK pun meluncurkan seri buku literasi keuangan tingkat PAUD. Buku itu memiliki tiga tema utama, yaitu saving, sharing, dan spending.
"Buku ini disusun dengan cerita yang menyenangkan dan dekat dengan berbagai kejadian yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari sehingga mudah dicerna oleh siswa PAUD," katanya.
Dia menambahkan distribusi buku PAUD kedepannya akan dilakukan melalui kolaborasi bersama pegiat literasi PAUD dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Buku ini juga dilengkapi dengan panduan bagi guru dan orang tua siswa mengenai cara menggunakan buku seri literasi keuangan ini serta dilengkapi dengan berbagai aktivitas pendukung untuk siswa," bebernya. ( Baca juga:DPR Batasi Tamu yang Masuk ke Kompleks Senayan )
Dalam kelompok pegiat literasi PAUD tersebut terdapat pengurus Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Pusat yang juga mengelola beberapa sekolah PAUD di Jakarta. Bersama HIMPAUDI ini, OJK akan mendistribusikan buku PAUD baik ke PAUD maupun Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di seluruh Indonesia.
Distribusi buku itu didahului pelaksanaan training of trainers (ToT) bagi guru/pendidik dan orang tua untuk melatih dan mengajar guru/pendidik dan orang tua dalam menggunakan buku seri literasi keuangan dengan menggunakan metode read aloud (mendongeng).
(uka)