Kabar Mengenai Vaksin Covid-19 Tumbuhkan Optimisme Pasar Modal Indonesia
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 06:15 WIB
JAKARTA - Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir menyampaikan bahwa kabar mengenai vaksin Covid-19 yang akan segera diedarkan harus ditanggapi dengan optimisme. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah webinar bertema “Investment Optimism Post COVID-19 Vaccine”.
Pemerintah Republik Indonesia sendiri dikabarkan akan segera mendatangkan vaksin Covid-19 dalam waktu dekat. Saat ini pemerintah sedang melakukan pengecekan terhadap vaksin tersebut di China. Pada tahap pertama diperkirakan datang sebanyak 3 juta vaksin yang ditargetkan akan dikirim ke Indonesia mulai bulan November.
“Dari informasi yang saya dapat, sejujurnya kita punya banyak alasan untuk lebih optimis, karena (vaksin) yang diuji di Amerika dan di China prosesnya cukup positif,” ujar Pandu dalam webinar yang turut dihadiri oleh ekonom yang juga Mantan Menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri, serta Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi.
(Baca Juga: Ini Dia Loh yang Bikin Milenial Jadi Doyan Investasi )
Hal ini diamini oleh Ekonom Chatib Basri, yang juga sempat menjabat sebagai Komisaris Utama KPEI menambahkan, bahwa kabar mengenai vaksin yang akan segera tersedia akan segera membuat pasar modal bergairah, meskipun belum ada kepastian kapan vaksin tersebut akan didistribusikan.
“Stock market itu biasanya bekerja 6 bulan lebih cepat dibandingkan dengan realisasi. Jadi beritanya saja, begitu itu (vaksinnya) available, itu (optimisme) sudah akan terjadi. Dia sudah price-in itu 6 bulan sebelumnya walaupun vaksinnya belum bisa didistribusikan,” tutupnya.
Pandu juga menyampaikan bahwa ke depan, sektor renewable energy akan sangat menarik, selain perusahaan teknologi yang terus dilakukan pendekatan untuk segera melantai di pasar modal Indonesia, dan sudah ada keinginan yang kuat ke arah sana.
“Masa depan dari renewable energy ini sangat jelas. Satu yang kita punya adalah nikel. Menurut saya our own destiny itu bisa kita tulis sendiri. Di mana ketika kita bicara mengenai mobil listrik, bagaimanapun juga itu membutuhkan nikel,” ujarnya.
Menurutnya, yang dilakukan pemerintah selama empat tahun terakhir ini bisa membawa Indonesia menjadi pemain electric vehicle terbesar di Asia Tenggara. (Baca Juga: Investor Makin Optimistis Setelah UU Cipta Kerja Diketok Palu )
“Jangan lupa negara kita juga merupakan pemain nikel yang sangat besar, salah satu processing terbesar di dunia sekarang juga ada di Indonesia, dan itu akan menjadi benefit besar bagi kita. Dan insyaallah, pemain-pemain itu juga akan masuk sebagai pemain di bursa juga, tentunya,” pungkas Pandu.
Pemerintah Republik Indonesia sendiri dikabarkan akan segera mendatangkan vaksin Covid-19 dalam waktu dekat. Saat ini pemerintah sedang melakukan pengecekan terhadap vaksin tersebut di China. Pada tahap pertama diperkirakan datang sebanyak 3 juta vaksin yang ditargetkan akan dikirim ke Indonesia mulai bulan November.
“Dari informasi yang saya dapat, sejujurnya kita punya banyak alasan untuk lebih optimis, karena (vaksin) yang diuji di Amerika dan di China prosesnya cukup positif,” ujar Pandu dalam webinar yang turut dihadiri oleh ekonom yang juga Mantan Menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri, serta Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi.
(Baca Juga: Ini Dia Loh yang Bikin Milenial Jadi Doyan Investasi )
Hal ini diamini oleh Ekonom Chatib Basri, yang juga sempat menjabat sebagai Komisaris Utama KPEI menambahkan, bahwa kabar mengenai vaksin yang akan segera tersedia akan segera membuat pasar modal bergairah, meskipun belum ada kepastian kapan vaksin tersebut akan didistribusikan.
“Stock market itu biasanya bekerja 6 bulan lebih cepat dibandingkan dengan realisasi. Jadi beritanya saja, begitu itu (vaksinnya) available, itu (optimisme) sudah akan terjadi. Dia sudah price-in itu 6 bulan sebelumnya walaupun vaksinnya belum bisa didistribusikan,” tutupnya.
Pandu juga menyampaikan bahwa ke depan, sektor renewable energy akan sangat menarik, selain perusahaan teknologi yang terus dilakukan pendekatan untuk segera melantai di pasar modal Indonesia, dan sudah ada keinginan yang kuat ke arah sana.
“Masa depan dari renewable energy ini sangat jelas. Satu yang kita punya adalah nikel. Menurut saya our own destiny itu bisa kita tulis sendiri. Di mana ketika kita bicara mengenai mobil listrik, bagaimanapun juga itu membutuhkan nikel,” ujarnya.
Menurutnya, yang dilakukan pemerintah selama empat tahun terakhir ini bisa membawa Indonesia menjadi pemain electric vehicle terbesar di Asia Tenggara. (Baca Juga: Investor Makin Optimistis Setelah UU Cipta Kerja Diketok Palu )
“Jangan lupa negara kita juga merupakan pemain nikel yang sangat besar, salah satu processing terbesar di dunia sekarang juga ada di Indonesia, dan itu akan menjadi benefit besar bagi kita. Dan insyaallah, pemain-pemain itu juga akan masuk sebagai pemain di bursa juga, tentunya,” pungkas Pandu.
(akr)
tulis komentar anda