Peserta Program Kartu PraKerja Antusias Mengikuti Pelatihan
Rabu, 14 Oktober 2020 - 14:40 WIB
JAKARTA - Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu PraKerja menjawab anggapan publik yang berkaitan dengan efektivitas dari pelatihan . PMO memastikan, pelatihan yang diberikan kepada peserta program ini bermanfaat.
Direktur Eksekutif PMO Kartu PraKerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, ada 1,2 juta peserta prakerja yang sudah mendapatkan manfaat berupa pelatihan dalam periode 5 Agustus hingga 26 September. Pelatihan yang diberikan mencakup tiga aspek, yakni skilling, reskilling, dan upskilling. ( Baca juga:Laporkan Kartu Prakerja ke Ombudsman, ICW Sebut Ada Konflik Kepentingan )
Berdasarkan data survei, ada sekitar 73% peserta yang belum mendapatkan pelatihan ataupun kursus sebelumnya. Alhasil, para peserta tersebut merasa antusias untuk mengikuti pelatihan.
"Jadi Ibu Bapak, 73% peserta kartu prakerja belum pernah mendapatkan pelatihan," ujarnya dalam acara diskusi virtual, Rabu (14/10/2020).
Kemudian lanjut Denni, rata-rata ada dua jumlah pelatihan yang diambil oleh para peserta kartu prakerja. Bahkan, ada salah satu peserta yang mengambil hingga 18 pelatihan.
Kemudian berdasarkan data juga rata-rata rating pelatihan adalah 4,8 hingga 5. Selanjutnya, rata-rata harga pelatihan yang dibeli peserta adalah Rp259.798.
"Kemudian yang kedua, percayalah, ada anak yang ikut sampai 18 tes. Kenapa? Karena mereka ambil yang Rp45.000-an bisa ambil yang sepertinya kecil," jelasnya. ( Baca juga:BPJamsostek Jawa Timur Gelar Pelatihan Ahli K3 Umum )
Denni menjelaskan, para peserta kartu prakerja ini akan memanfaatkan sertifikat untuk melamar pekerjaan. Sebab, sebagian besar dari mereka belum pernah mendapatkan pelatihan untuk bekerja.
"Teman-teman ini belum pernah mendapatkan pelatihan. Selanjutnya 92% akan mengambil sertifikat untuk daftar kerja," jelasnya.
Direktur Eksekutif PMO Kartu PraKerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, ada 1,2 juta peserta prakerja yang sudah mendapatkan manfaat berupa pelatihan dalam periode 5 Agustus hingga 26 September. Pelatihan yang diberikan mencakup tiga aspek, yakni skilling, reskilling, dan upskilling. ( Baca juga:Laporkan Kartu Prakerja ke Ombudsman, ICW Sebut Ada Konflik Kepentingan )
Berdasarkan data survei, ada sekitar 73% peserta yang belum mendapatkan pelatihan ataupun kursus sebelumnya. Alhasil, para peserta tersebut merasa antusias untuk mengikuti pelatihan.
"Jadi Ibu Bapak, 73% peserta kartu prakerja belum pernah mendapatkan pelatihan," ujarnya dalam acara diskusi virtual, Rabu (14/10/2020).
Kemudian lanjut Denni, rata-rata ada dua jumlah pelatihan yang diambil oleh para peserta kartu prakerja. Bahkan, ada salah satu peserta yang mengambil hingga 18 pelatihan.
Kemudian berdasarkan data juga rata-rata rating pelatihan adalah 4,8 hingga 5. Selanjutnya, rata-rata harga pelatihan yang dibeli peserta adalah Rp259.798.
"Kemudian yang kedua, percayalah, ada anak yang ikut sampai 18 tes. Kenapa? Karena mereka ambil yang Rp45.000-an bisa ambil yang sepertinya kecil," jelasnya. ( Baca juga:BPJamsostek Jawa Timur Gelar Pelatihan Ahli K3 Umum )
Denni menjelaskan, para peserta kartu prakerja ini akan memanfaatkan sertifikat untuk melamar pekerjaan. Sebab, sebagian besar dari mereka belum pernah mendapatkan pelatihan untuk bekerja.
"Teman-teman ini belum pernah mendapatkan pelatihan. Selanjutnya 92% akan mengambil sertifikat untuk daftar kerja," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda