Diam-Diam, Perusahaan Pengganti Jiwasraya Sudah Lakukan Persiapan
Selasa, 20 Oktober 2020 - 13:40 WIB
JAKARTA - Holding BUMN penjaminan dan perasuransian, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI , resmi membentuk perusahaan asuransi jiwa, yakni Indonesia Financial Group atau IFG life. Untuk pertama kalinya, manajemen perseroan perasuransian pelat merah ini tampil ke publik untuk memperkenalkan diri dan strategi bisnisnya.
Meskipun baru diperkenalkan pertama kali oleh pemerintah dalam rapat Panja Jiwasraya Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada awal September lalu, manajemen perseroan menegaskan bahwa persiapan pembentukan IFG Life sudah dilakukan jauh-jauh hari dan akan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2020. ( Baca juga:Saat Rakyat Berjuang Lawan Covid, Negara Suntik Jiwasraya Rp20 T )
Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga mengatakan, sebelum pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator memberikan persetujuan adanya pembentukan perusahaan asuransi, pihaknya sudah melakukan persiapan sejak 4-5 bulan lalu. Persiapan itu terdiri dari core business (bisnis inti), operasional perusahaan, penyediaan sumber daya manusia, teknologi, hingga persiapan perizinan.
“Kami sudah melakukan persiapan sekitar 4-5 bulan, kami melakukan persiapan bukan hanya dari sisi perizinan, tetapi sebenarnya yang paling utama adalah persiapan dari sisi operasional, persiapan dari sisi bisnis model, dan juga SDM dan teknologi yang nanti akan dipakai,” ujar Pantro dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Selasa (20/10/2020).
Dari sisi SDM, manajemen bahkan telah menyediakan 1.100 agen produktif yang nantinya membantu penjualan produk-produk perusahaan. Tak hanya itu, penyediaan teknologi untuk membatu kinerja perseroan pun sudah dilakukan.
“Jadi saat ini kami sudah seleksi sekitar 1.100 agen yang nantinya akan membantu di dalam penjualan IFG Life. Kami juga sudah menyiapkan dari sisi IT-nya, nanti IT yang mumpuni yang akan mendukung operasional dari IFG life,” kata dia. ( Baca juga:Komisi III DPR: Heli Dinaiki Warga Sipil Bentuk Pelecehan Institusi Polri )
Manajemen juga sudah melayangkan perizinan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dan rencananya surat serupa juga akan diajukan kepada OJK. Pantro juga mengatakan, pihaknya tengah menggodok standar operasional prosedur yang nantinya digunakan sebagai aturan teknis perseroan.
IFG akan memperoleh bail-in dana sebesar Rp22 triliun untuk membentuk IFG Life, yang akan turun dalam dua tahun, yakni Rp10 triliun pada 2021 dan Rp12 trilun pada 2022. Dana tersebut akan dijadikan modal dasar untuk menggerakkan IFG Life dan menampung liabilitas dari polis nasabah Jiwasraya hasil restrukturisasi.
Meskipun baru diperkenalkan pertama kali oleh pemerintah dalam rapat Panja Jiwasraya Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada awal September lalu, manajemen perseroan menegaskan bahwa persiapan pembentukan IFG Life sudah dilakukan jauh-jauh hari dan akan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2020. ( Baca juga:Saat Rakyat Berjuang Lawan Covid, Negara Suntik Jiwasraya Rp20 T )
Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga mengatakan, sebelum pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator memberikan persetujuan adanya pembentukan perusahaan asuransi, pihaknya sudah melakukan persiapan sejak 4-5 bulan lalu. Persiapan itu terdiri dari core business (bisnis inti), operasional perusahaan, penyediaan sumber daya manusia, teknologi, hingga persiapan perizinan.
“Kami sudah melakukan persiapan sekitar 4-5 bulan, kami melakukan persiapan bukan hanya dari sisi perizinan, tetapi sebenarnya yang paling utama adalah persiapan dari sisi operasional, persiapan dari sisi bisnis model, dan juga SDM dan teknologi yang nanti akan dipakai,” ujar Pantro dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Selasa (20/10/2020).
Dari sisi SDM, manajemen bahkan telah menyediakan 1.100 agen produktif yang nantinya membantu penjualan produk-produk perusahaan. Tak hanya itu, penyediaan teknologi untuk membatu kinerja perseroan pun sudah dilakukan.
“Jadi saat ini kami sudah seleksi sekitar 1.100 agen yang nantinya akan membantu di dalam penjualan IFG Life. Kami juga sudah menyiapkan dari sisi IT-nya, nanti IT yang mumpuni yang akan mendukung operasional dari IFG life,” kata dia. ( Baca juga:Komisi III DPR: Heli Dinaiki Warga Sipil Bentuk Pelecehan Institusi Polri )
Manajemen juga sudah melayangkan perizinan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dan rencananya surat serupa juga akan diajukan kepada OJK. Pantro juga mengatakan, pihaknya tengah menggodok standar operasional prosedur yang nantinya digunakan sebagai aturan teknis perseroan.
IFG akan memperoleh bail-in dana sebesar Rp22 triliun untuk membentuk IFG Life, yang akan turun dalam dua tahun, yakni Rp10 triliun pada 2021 dan Rp12 trilun pada 2022. Dana tersebut akan dijadikan modal dasar untuk menggerakkan IFG Life dan menampung liabilitas dari polis nasabah Jiwasraya hasil restrukturisasi.
(uka)
tulis komentar anda