IHSG Terus Melemah, Analis: Creat Berita Positif Agar Market Bergairah
Kamis, 22 Oktober 2020 - 10:37 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,23% atau 11, 66 poin ke level 5.084,79. Founder Dan CEO Ara Hunter, Hendra Martono menilai, melemahnya indeks saat ini bukan karena adanya sentimen negatif. Namun, justru karena sudah tidak ada lagi sentimen positif yang bisa mendorong IHSG naik.
"Jadi tidak ada sentimen lagi, maka harus di creat sentimennya," katanya dalam Market Opening IDX Channel, Kamis (22/10/2020).
(Baca Juga: Harga Saham BRIS Seret Indeks Masuk ke Zona Merah )
Sebelumnya pada perdagangan kemarin pun, Rabu (21/10/), IHSG ditutup di zona merah dengan pelemahan 0,07% atau 3,39 poin ke level 5.096,45. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak dalam kisaran 5.083,66-5.131,51.
Lebih lanjut Hendra mencontohkan, saat ada berita mengenai vaksin maka saham-saham farmasi menjadi naik. Selain itu, saat merger perbankan syariah, bank-bank yang bukan syariah pun ikut menguat.
"Jadi mau gak mau harus di creat berita, agar saham menguat. Karena sudah tidak ada lagi sentimen yang membuat IHSG menguat" jelasnya.
(Baca Juga: Longsornya Indeks Disebabkan Saham-Saham Bank Gede Berguguran )
Ia menambahkan, dalam kondisi seperti sekarang ini yang terpenting itu menjaga level IHSG agar tidak terus turun. IHSG harus bisa bertahan di level 5.000.
"Yang harus dijaga, IHSG tidak boleh turun di di bawah 5.000, karena jika turun di bawah itu kita sudah harus hati-hati banget. Untuk itu harus banyak di creat berita sehingga market bisa bergairah," tandasnya.
"Jadi tidak ada sentimen lagi, maka harus di creat sentimennya," katanya dalam Market Opening IDX Channel, Kamis (22/10/2020).
(Baca Juga: Harga Saham BRIS Seret Indeks Masuk ke Zona Merah )
Sebelumnya pada perdagangan kemarin pun, Rabu (21/10/), IHSG ditutup di zona merah dengan pelemahan 0,07% atau 3,39 poin ke level 5.096,45. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak dalam kisaran 5.083,66-5.131,51.
Lebih lanjut Hendra mencontohkan, saat ada berita mengenai vaksin maka saham-saham farmasi menjadi naik. Selain itu, saat merger perbankan syariah, bank-bank yang bukan syariah pun ikut menguat.
"Jadi mau gak mau harus di creat berita, agar saham menguat. Karena sudah tidak ada lagi sentimen yang membuat IHSG menguat" jelasnya.
(Baca Juga: Longsornya Indeks Disebabkan Saham-Saham Bank Gede Berguguran )
Ia menambahkan, dalam kondisi seperti sekarang ini yang terpenting itu menjaga level IHSG agar tidak terus turun. IHSG harus bisa bertahan di level 5.000.
"Yang harus dijaga, IHSG tidak boleh turun di di bawah 5.000, karena jika turun di bawah itu kita sudah harus hati-hati banget. Untuk itu harus banyak di creat berita sehingga market bisa bergairah," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda