Ada Merger, Pemegang Saham Minoritas BRIS Bisa Untung Bisa juga Buntung

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 09:19 WIB
"Karena struktur penawarannya kan harus jelas, share swap tampaknya. Tapi nampaknya new equity, karena kalau dia share swap doang pasti investor ritel tergerus turun," ucapnya.

Menurut Hans, setelah ada BRIS menerbitkan saham baru, kemudian bisa dilakukan penjumlahan asetnya dan ekuitas lalu dibagi dengan outsanding share baru. Setelah itu bisa dilihat kira-kira berapa harga sahamnya.

Pada penutupan perdagangan kemarin (22/10) saham BRIS ditutup turun Rp95 atau 6,81% ke Rp1.300 dengan harga pembukaan pada angka Rp1.395. Adapun PER (price earning ratio) BRIS di angka 53,89 dengan market cap Rp12,63 triliun.

Tidak hanya BRIS, saham bank syariah lainnya juga ada yang mengalami dampak positif dari kenaikan BRIS. Salah satunya adalah PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS). ( Baca juga:DPR: Rencana Pembelian Jet Tempur F-35 Masih Jauh Prosesnya )

Pada penutupan perdagangan, saham BTPS ditutup naik Rp220 atau 5,74% ke Rp4.050 dengan harga pembukaan pada angka Rp3.850. Adapun PER (price earning ratio) BTPS di angka 46,20 dengan market cap Rp31,20 triliun.

Tidak seperti BTPS yang sahamnya ikut tergerak dampak dari BRIS, saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) justru tidak mengalami pergerakan apa pun. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham PNBS ditutup tidak bergerak atau tetap di angka Rp50 dengan harga pembukaan pada angka Rp50. Adapun PER (price earning ratio) PNBS di angka 380,89 dengan market cap Rp1,20 triliun.

Sekarang kita tunggu berapa harga yang akan dikeluarkan oleh penilai independen. Jika harganya oke maka akan membuat untung pemegang saham minoritas, apalagi buat mereka yang masuk belakangan. Sebaliknya, jika harga itu tak sesuai harapan, investor minoritas bisa menjadi buntung.
(uka)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More