Anak Milenial Lebih Tergoda Gaya Hidup Konsumtif Dibanding Investasi
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 22:04 WIB
JAKARTA - Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Fadilah Kartikasasi mengajak seluruh pelaku jasa keuangan agar mengedukasi generasi milenial dan menumbuhkan kesadaran berinvestasi sejak dini demi masa depan. Menurutnya generasi milenial saat ini menghadapi banyak godaan untuk berinvestasi.
(Baca Juga: Pinjaman Online Aman, Nih Daftar Lengkap 155 Fintech Berizin )
Selain tekanan ekonomi akibat kondisi pandemi, namun juga kemudahan pembayaran digital seperti uang elektronik, pinjaman fintech, pembayaran digital, hingga kartu kredit.
"Para milenial berada di usia produktif, namun banyak kemudahan bertransaksi sehingga mereka cenderung belanja yang konsumtif. Sementara untuk berinvestasi bingung menentukan instrumen karena banyak macamnya. Bahkan yang ilegal juga banyak," ujar Fadilah dalam sesi CMSE 2020 hari ini di Jakarta.
Dia juga menyoroti, pentingnya memperdalam pasar keuangan syariah terutama bagi kalangan anak muda. Data survei 2019, jika dilihat dari demografi penduduk Indonesia, masih ada sekitar 20% dari generasi milenial yang belum teredukasi mengenai pengetahuan investasi. Karena itu budaya berinvestasi, khususnya pasar modal harus lebih dikenalkan sejak dini.
Pasar modal syariah, kata Fadilah punya beberapa keunggulan, di antaranya fundamental yang lebih resilience karena menerapkan rasio utang terhadap ekuitas tidak boleh lebih dari 45%.
"Produk pasar modal syariah juga sudah beragam, lebih dari 400 saham yang tercatat di Bursa saat ini, 50% emiten ada kriteria saham syariah," katanya.
Selain itu, beberapa produk yang bisa menjadi pilihan investasi di pasar modal syariah juga melalui sukuk negara, reksa dana syariah, wakaf saham, sukuk tabungan dan lainnya, disesuaikan dengan profil risiko investor yang saat ini sudah bisa dilakukan dengan mudah melalui gawai.
(Baca Juga: Sepi Peminat, Pangsa Pasar Keuangan Syariah Baru Capai 9,64% )
(Baca Juga: Pinjaman Online Aman, Nih Daftar Lengkap 155 Fintech Berizin )
Selain tekanan ekonomi akibat kondisi pandemi, namun juga kemudahan pembayaran digital seperti uang elektronik, pinjaman fintech, pembayaran digital, hingga kartu kredit.
"Para milenial berada di usia produktif, namun banyak kemudahan bertransaksi sehingga mereka cenderung belanja yang konsumtif. Sementara untuk berinvestasi bingung menentukan instrumen karena banyak macamnya. Bahkan yang ilegal juga banyak," ujar Fadilah dalam sesi CMSE 2020 hari ini di Jakarta.
Dia juga menyoroti, pentingnya memperdalam pasar keuangan syariah terutama bagi kalangan anak muda. Data survei 2019, jika dilihat dari demografi penduduk Indonesia, masih ada sekitar 20% dari generasi milenial yang belum teredukasi mengenai pengetahuan investasi. Karena itu budaya berinvestasi, khususnya pasar modal harus lebih dikenalkan sejak dini.
Pasar modal syariah, kata Fadilah punya beberapa keunggulan, di antaranya fundamental yang lebih resilience karena menerapkan rasio utang terhadap ekuitas tidak boleh lebih dari 45%.
"Produk pasar modal syariah juga sudah beragam, lebih dari 400 saham yang tercatat di Bursa saat ini, 50% emiten ada kriteria saham syariah," katanya.
Selain itu, beberapa produk yang bisa menjadi pilihan investasi di pasar modal syariah juga melalui sukuk negara, reksa dana syariah, wakaf saham, sukuk tabungan dan lainnya, disesuaikan dengan profil risiko investor yang saat ini sudah bisa dilakukan dengan mudah melalui gawai.
(Baca Juga: Sepi Peminat, Pangsa Pasar Keuangan Syariah Baru Capai 9,64% )
tulis komentar anda