Produk Lokal Belum Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri, Luhut: Gantungan Baju Saja Kita Impor
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 09:09 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Budang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa gantungan baju di Indonesia masih banyak yang diimpor. Padahal, gantungan itu bisa diproduksi di Tanah Air, karena bukan barang yang sulit dibuat.
"Anda bisa bayangkan gantungan baju saja kita masih impor. Saya bilang sama LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), ya ngapain itu impor-impor semua, suruh aja bikin di dalam negeri. Hal itu kan bukan rocket science. Kenapa enggak bisa," ujar dia dalam acara Lemhanas yang ditayangkan di YouTube, Jumat (23/10/2020).
( )
Menurut dia, pemerintah ingin mendorong semua komoditas lokal bisa memiliki nilai tambah. Di mana dengan upaya melakukan nilai tambah dapat menciptakan teknologi dan lapangan kerja baru.
"Jadi kita mau meningkatkan value added, itu menciptakan lapangan kerja, teknologi. Kemudian juga pajak dan value added pada kita semua. Kemudian kita lakukan reformasi untuk membuat Indonesia lebih efisien, menciptakan 2,9 juta lapangan kerja setiap tahun. Hal itu seperti arahan pak Presiden Jokowi kemarin itu," ungkap dia.
(
)
Pihaknya juga menyindir beberapa Kementerian/Lembaga yang menghabiskan anggarannya untuk impor. "Kita punya dana Rp200 triliun buat pembelanjaan seperti ini, tapi banyak oleh K/L ini impor saja, tidak menggunakan produk dalam negeri," tukasnya.
"Anda bisa bayangkan gantungan baju saja kita masih impor. Saya bilang sama LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), ya ngapain itu impor-impor semua, suruh aja bikin di dalam negeri. Hal itu kan bukan rocket science. Kenapa enggak bisa," ujar dia dalam acara Lemhanas yang ditayangkan di YouTube, Jumat (23/10/2020).
( )
Menurut dia, pemerintah ingin mendorong semua komoditas lokal bisa memiliki nilai tambah. Di mana dengan upaya melakukan nilai tambah dapat menciptakan teknologi dan lapangan kerja baru.
"Jadi kita mau meningkatkan value added, itu menciptakan lapangan kerja, teknologi. Kemudian juga pajak dan value added pada kita semua. Kemudian kita lakukan reformasi untuk membuat Indonesia lebih efisien, menciptakan 2,9 juta lapangan kerja setiap tahun. Hal itu seperti arahan pak Presiden Jokowi kemarin itu," ungkap dia.
(
Baca Juga
Pihaknya juga menyindir beberapa Kementerian/Lembaga yang menghabiskan anggarannya untuk impor. "Kita punya dana Rp200 triliun buat pembelanjaan seperti ini, tapi banyak oleh K/L ini impor saja, tidak menggunakan produk dalam negeri," tukasnya.
(ind)
tulis komentar anda