Kalah Jauh dari Negara-negara Non-Muslim, RI Urutan ke-20 Eksportir Makanan Halal
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 21:05 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, Indonesia belum menunjukan perannya sebagai kiblat produk halal dunia. Di sisi ekspor untuk negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Indonesia masih di bawah negara-negara non muslim.
"Meski ekspor ke OKI sudah bagus, tapi Indonesia belum menunjukan peran sebagai kiblat produk halal dunia, khususnya untuk makanan, kosmetik, dan obat-obatan. Pangsa pasar untuk ketiga produk tersebut ke negara-negara OKI masih jauh di bawah negara-negara non muslim seperi Brazil, Prancis, Amerika dan Jerman," ujar Agus dalam Webinar Strategis Nasional bertajuk "Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia", Sabtu (24/11/2020).
( )
Dari data Kementerian Perdagangan, di sektor makanan, Brazil merupakan eksportir terbesar untuk negara-negara OKI dengan pangsa pasar sebesar 10,51 persen. Diikuti Thailand sebesar 8,15 persen, India 5,5 persen, China 4,97 persen. Sementara Indonesia di urutan ke 20 dengan pangsa pasar 1,86 persen.
Di sektor kosmetik, Prancis menjadi eksportir terbesar dengan pangsa pasar sebesar 17,38 persen, Amerika Serikat 7,57 persen, Jerman 7,05 persen, Italia 5,5 persen, China 5,08 persen, dan Indonesia berada di urutan ke 23 dengan pangsa pasar sebesar 1,41 persen.
Sementara sektor obat-obatan dikuasai oleh Jerman dengan pangsa pasar sebanyak 13,84 persen, disusul Prancis 13,58 persen, Swiss 9,47 persen, India 7,86 persen, Amerika Serikat 6,93 persen, sementara Indonesia di urutan ke-48 dengan pangsa 0,12 persen.
Meski masih di bawah negara-negara non muslim, Agus mengutarakan, tren ekspor makanan Indonesia ke negara-negara OKI pada periode 2015-2019 meningkat 5,51 persen. Sementara kosmetik dan obat-obatan menurun masing-masing sebesar 0,77 persen dan 4,76 persen.
( )
Sementara itu, ekspor pada periode Januari-Juli 2020, sektor makanan meningkat 11,37, obat-obatan naik 12,33 persen. Sementara kosmetik menurun 8,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada periode Januari-Juli 2020, Indonesia mampu mencatat surplus perdagangan dengan negara-negara OKI sebesar USD2,2 miliar. Surplus tersebut didorong oleh ekspor Indonesia ke negara-negara OKI yang senilai USD10,94 miliar, sementara ekspor negara OKI ke Indonesia sebesar USD8,77 miliar.
"Meski ekspor ke OKI sudah bagus, tapi Indonesia belum menunjukan peran sebagai kiblat produk halal dunia, khususnya untuk makanan, kosmetik, dan obat-obatan. Pangsa pasar untuk ketiga produk tersebut ke negara-negara OKI masih jauh di bawah negara-negara non muslim seperi Brazil, Prancis, Amerika dan Jerman," ujar Agus dalam Webinar Strategis Nasional bertajuk "Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia", Sabtu (24/11/2020).
( )
Dari data Kementerian Perdagangan, di sektor makanan, Brazil merupakan eksportir terbesar untuk negara-negara OKI dengan pangsa pasar sebesar 10,51 persen. Diikuti Thailand sebesar 8,15 persen, India 5,5 persen, China 4,97 persen. Sementara Indonesia di urutan ke 20 dengan pangsa pasar 1,86 persen.
Di sektor kosmetik, Prancis menjadi eksportir terbesar dengan pangsa pasar sebesar 17,38 persen, Amerika Serikat 7,57 persen, Jerman 7,05 persen, Italia 5,5 persen, China 5,08 persen, dan Indonesia berada di urutan ke 23 dengan pangsa pasar sebesar 1,41 persen.
Sementara sektor obat-obatan dikuasai oleh Jerman dengan pangsa pasar sebanyak 13,84 persen, disusul Prancis 13,58 persen, Swiss 9,47 persen, India 7,86 persen, Amerika Serikat 6,93 persen, sementara Indonesia di urutan ke-48 dengan pangsa 0,12 persen.
Meski masih di bawah negara-negara non muslim, Agus mengutarakan, tren ekspor makanan Indonesia ke negara-negara OKI pada periode 2015-2019 meningkat 5,51 persen. Sementara kosmetik dan obat-obatan menurun masing-masing sebesar 0,77 persen dan 4,76 persen.
( )
Sementara itu, ekspor pada periode Januari-Juli 2020, sektor makanan meningkat 11,37, obat-obatan naik 12,33 persen. Sementara kosmetik menurun 8,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada periode Januari-Juli 2020, Indonesia mampu mencatat surplus perdagangan dengan negara-negara OKI sebesar USD2,2 miliar. Surplus tersebut didorong oleh ekspor Indonesia ke negara-negara OKI yang senilai USD10,94 miliar, sementara ekspor negara OKI ke Indonesia sebesar USD8,77 miliar.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda