Adaptif, Kunci Sukses Bangun Usaha Online dari Mantan Karyawan Akulaku
Rabu, 28 Oktober 2020 - 22:57 WIB
"Harus ada penerapan omni channel juga yang memungkinkan pembeli menggunakan lebih dari satu channel penjualan. Biasanya channel yang dijadikan hanya satu, yaitu toko fisik. Namun, dengan menggunakan omni channel, maka akan memudahkan pelanggan untuk membeli produk yang dijual baik secara offline di toko, maupun di platform e-commerce, atau melalui media sosial," jelasnya.
Dengan menerapkan kemampuan beradaptasi dan kreativitas yang baik, kini Steven mampu meraih omzet yang jumlahnya relatif tinggi, bahkan omzetnya kini bisa mencapai Rp250 juta per bulan. "Dengan memanfaatkan lewat platform e-commerce Akulaku Silvrr Indonesia ini membuat saya memungkinkan untuk mencapai 65% dari 268 juta masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan internet saat ini," ungkap Steven.
(Baca Juga: Transformasi Digital Solusi Atasi Krisis Iklim dan Pemulihan Ekonomi)
Di bagian lain, Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma mengatakan, bagi pebisnis yang baru ingin memulai usaha sendiri, terdapat hal yang sangat penting dan harus dipelajari sejak awal yaitu pengelolaan keuangan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan literasi keuangan.
Dia mengungkapkan, edukasi tentang literasi keuangan terhadap pelaku bisnis pemula sangatlah penting, terutama saat para pelaku bisnis akan mengambil keputusan yang mempengaruhi kondisi keuangan. "Dengan punya pemahaman literasi keuangan yang baik maka kita bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan," ujarnya.
Selain itu, tingginya tingkat literasi keuangan diyakini juga mampu meningkatkan kesejahteraan, karena dengan bertambahnya tingkat literasi keuangan maka masyarakat dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik sehingga perencanaan keuangan menjadi lebih optimal.
Menurut Wildan, pengelolaan keuangan usaha juga sama pentingnya di samping dari memiliki mindset bersikap adaptif dan kreatif, guna membangun bisnis yang berkelanjutan dan komprehensif. "Hal yang paling dasar harus dilakukan adalah dengan memisahkan keuangan usaha dan keuangan pribadi maka dari situ pelaku usaha dapat memiliki gambaran jelas tentang kemampuan dan kebutuhan usahanya," tandasnya.
Wildan juga menjelaskan bahwa apabila pelaku usaha sudah mengetahui mengenai kemampuan keuangannya secara jelas dan kemudian ingin menggunakan platform keuangan digital untuk melakukan ekspansi usaha, maka perlu memperhatikan tiga hal. "Pertama, pilih produk keuangan digital dari perusahaan yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, gunakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, dan terakhir, pahami betul manfaat serta risiko atas produk keuangan yang akan digunakan," jelasnya.
Dengan menerapkan kemampuan beradaptasi dan kreativitas yang baik, kini Steven mampu meraih omzet yang jumlahnya relatif tinggi, bahkan omzetnya kini bisa mencapai Rp250 juta per bulan. "Dengan memanfaatkan lewat platform e-commerce Akulaku Silvrr Indonesia ini membuat saya memungkinkan untuk mencapai 65% dari 268 juta masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan internet saat ini," ungkap Steven.
(Baca Juga: Transformasi Digital Solusi Atasi Krisis Iklim dan Pemulihan Ekonomi)
Di bagian lain, Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma mengatakan, bagi pebisnis yang baru ingin memulai usaha sendiri, terdapat hal yang sangat penting dan harus dipelajari sejak awal yaitu pengelolaan keuangan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan literasi keuangan.
Dia mengungkapkan, edukasi tentang literasi keuangan terhadap pelaku bisnis pemula sangatlah penting, terutama saat para pelaku bisnis akan mengambil keputusan yang mempengaruhi kondisi keuangan. "Dengan punya pemahaman literasi keuangan yang baik maka kita bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan," ujarnya.
Selain itu, tingginya tingkat literasi keuangan diyakini juga mampu meningkatkan kesejahteraan, karena dengan bertambahnya tingkat literasi keuangan maka masyarakat dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik sehingga perencanaan keuangan menjadi lebih optimal.
Menurut Wildan, pengelolaan keuangan usaha juga sama pentingnya di samping dari memiliki mindset bersikap adaptif dan kreatif, guna membangun bisnis yang berkelanjutan dan komprehensif. "Hal yang paling dasar harus dilakukan adalah dengan memisahkan keuangan usaha dan keuangan pribadi maka dari situ pelaku usaha dapat memiliki gambaran jelas tentang kemampuan dan kebutuhan usahanya," tandasnya.
Wildan juga menjelaskan bahwa apabila pelaku usaha sudah mengetahui mengenai kemampuan keuangannya secara jelas dan kemudian ingin menggunakan platform keuangan digital untuk melakukan ekspansi usaha, maka perlu memperhatikan tiga hal. "Pertama, pilih produk keuangan digital dari perusahaan yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, gunakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, dan terakhir, pahami betul manfaat serta risiko atas produk keuangan yang akan digunakan," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda