Minggu Kedua Mei, Aliran Modal Asing Keluar Rp6,95 Triliun
Jum'at, 08 Mei 2020 - 16:24 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar (capital outflow) hingga pekan kedua bulan Mei 2020 mencapai Rp6,95 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengemukakan data tersebut berdasarkan data transaksi di pasar keuangan domestik sepanjang 4 hingga 6 Mei 2020. Arus keluar modal asing tersebut terbagi dari beberapa instrumen, diantaranya di pasar saham keluar sebesar Rp840 miliar dan di pasar Surat Berharga Negara (SBN) jual neto sebesar Rp6,11 triliun.
"Sementara berdasarkan data setelmen tanggal 4 hingga 6 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp2,01 triliun dan selama 2020 (year to date), tercatat jual neto Rp162,18 triliun," kata Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (8/5/2020).
BI juga mencatat premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun turun ke 204,05 basis points (bps) per 7 Mei 2020 dari 210,08 bps per 1 Mei 2020. Aliran modal yang keluar tersebut telah membuat nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif.
Tercatat nilai tukar rupiah pada 6 Mei 2020, ditutup pada level Rp14.980. Sedangkan yield SBN 10 tahun masih naik ke 8,07%.
"DXY juga naik ke level 99,89. Sementara yield UST (US Treasury Note) 10 tahun naik ke level 0,641%. Sementara pada hari ini, Jumat 8 Mei, rupiah dibuka pada level Rp15.000 per USD. Dan yield SBN 10 tahun stabil pada 8,06%," pungkasnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengemukakan data tersebut berdasarkan data transaksi di pasar keuangan domestik sepanjang 4 hingga 6 Mei 2020. Arus keluar modal asing tersebut terbagi dari beberapa instrumen, diantaranya di pasar saham keluar sebesar Rp840 miliar dan di pasar Surat Berharga Negara (SBN) jual neto sebesar Rp6,11 triliun.
"Sementara berdasarkan data setelmen tanggal 4 hingga 6 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp2,01 triliun dan selama 2020 (year to date), tercatat jual neto Rp162,18 triliun," kata Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (8/5/2020).
BI juga mencatat premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun turun ke 204,05 basis points (bps) per 7 Mei 2020 dari 210,08 bps per 1 Mei 2020. Aliran modal yang keluar tersebut telah membuat nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif.
Tercatat nilai tukar rupiah pada 6 Mei 2020, ditutup pada level Rp14.980. Sedangkan yield SBN 10 tahun masih naik ke 8,07%.
"DXY juga naik ke level 99,89. Sementara yield UST (US Treasury Note) 10 tahun naik ke level 0,641%. Sementara pada hari ini, Jumat 8 Mei, rupiah dibuka pada level Rp15.000 per USD. Dan yield SBN 10 tahun stabil pada 8,06%," pungkasnya.
(bon)
tulis komentar anda