Pertama, Garuda Indonesia Raih Sertifikasi Layanan Kargo Farmasi
Selasa, 03 November 2020 - 08:17 WIB
JAKARTA - Maskapai nasional Garuda Indonesia berhasil meraih “Pharmaceutical Certificate" untuk Pharmaceutical Good Distribution Practice (GDP), yang merupakan sertifikasi jaminan kualitas layanan angkutan kargo farmasi pertama bagi maskapai penerbangan di Indonesia.
Raihan tersebut melanjutkan komitmen Garuda Indonesia dalam menunjang penguatan kapabilitas layanan pengiriman kargo guna mendukung upaya percepatan penanganan pandemi, melalui kesiapan infrastruktur layanan angkutan kargo untuk pendistribusian produk farmasi , termasuk vaksin COVID-19.
(Baca Juga: Garuda Putus Kontrak 700 Karyawan, Dirut: Keputusan Sulit )
Sertifikasi tersebut diperoleh dari serangkaian proses audit yang dilakukan oleh lembaga auditor independen - Sucofindo pada Oktober 2020 lalu terhadap kapabilitas pengangkutan dan penyimpanan produk farmasi pada layanan kargo udara Garuda Indonesia.
Proses sertifikasi mengacu pada pemenuhan 180 kriteria standardisasi World Health Organization (WHO) terkait Good Distribution Pharmaceutical Product & Good Storage Practices for Pharmaceutical, yang meliputi antara lain proses handling of acceptance, storage and delivery produk farmasi, hingga pelatihan GDP bagi karyawan yang terlibat di bidang warehouse serta cargo handling.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, sebagai national flag carrier pihaknya terus memperkuat kapabilitas layanan angkutan kargo dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi. Salah satunya dengan memastikan kesiapan infrastruktur penunjang yang mengacu pada standardisasi internasional dalam layanan angkutan kargo produk farmasi.
“Melalui perolehan sertifikasi GDP ini, kami harapkan akan turut mendukung langkah pengembangan bisnis yang kami laksanakan, khususnya dalam penyediaan jasa angkutan yang safe & reliable untuk kebutuhan layanan serta distribusi kargo farmasi yang menjadi kebutuhan global pada masa pandemi ini,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
(Baca Juga: Angkutan Kargo di Bandara AP II Melonjak pada Kuartal III/2020 )
Menurut Irfan, pendistribusian produk farmasi menjadi tantangan tersendiri karena memerlukan standar dan protokol yang ketat. Di sisi lain kualitas safety dan security pada cargo handling, penerapan protokol higienitas produk, dan akurasi waktu pengiriman kargo menjadi bagian penting dalam rantai distribusi produk farmasi.
“Oleh karenanya, Garuda Indonesia berkomitmen untuk memastikan Perusahaan telah siap menjawab berbagai tantangan tersebut, salah satunya melalui perolehan “Pharmaceutical Certificate” ini,” pungkas Irfan.
Raihan tersebut melanjutkan komitmen Garuda Indonesia dalam menunjang penguatan kapabilitas layanan pengiriman kargo guna mendukung upaya percepatan penanganan pandemi, melalui kesiapan infrastruktur layanan angkutan kargo untuk pendistribusian produk farmasi , termasuk vaksin COVID-19.
(Baca Juga: Garuda Putus Kontrak 700 Karyawan, Dirut: Keputusan Sulit )
Sertifikasi tersebut diperoleh dari serangkaian proses audit yang dilakukan oleh lembaga auditor independen - Sucofindo pada Oktober 2020 lalu terhadap kapabilitas pengangkutan dan penyimpanan produk farmasi pada layanan kargo udara Garuda Indonesia.
Proses sertifikasi mengacu pada pemenuhan 180 kriteria standardisasi World Health Organization (WHO) terkait Good Distribution Pharmaceutical Product & Good Storage Practices for Pharmaceutical, yang meliputi antara lain proses handling of acceptance, storage and delivery produk farmasi, hingga pelatihan GDP bagi karyawan yang terlibat di bidang warehouse serta cargo handling.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, sebagai national flag carrier pihaknya terus memperkuat kapabilitas layanan angkutan kargo dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi. Salah satunya dengan memastikan kesiapan infrastruktur penunjang yang mengacu pada standardisasi internasional dalam layanan angkutan kargo produk farmasi.
“Melalui perolehan sertifikasi GDP ini, kami harapkan akan turut mendukung langkah pengembangan bisnis yang kami laksanakan, khususnya dalam penyediaan jasa angkutan yang safe & reliable untuk kebutuhan layanan serta distribusi kargo farmasi yang menjadi kebutuhan global pada masa pandemi ini,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
(Baca Juga: Angkutan Kargo di Bandara AP II Melonjak pada Kuartal III/2020 )
Menurut Irfan, pendistribusian produk farmasi menjadi tantangan tersendiri karena memerlukan standar dan protokol yang ketat. Di sisi lain kualitas safety dan security pada cargo handling, penerapan protokol higienitas produk, dan akurasi waktu pengiriman kargo menjadi bagian penting dalam rantai distribusi produk farmasi.
“Oleh karenanya, Garuda Indonesia berkomitmen untuk memastikan Perusahaan telah siap menjawab berbagai tantangan tersebut, salah satunya melalui perolehan “Pharmaceutical Certificate” ini,” pungkas Irfan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda